Tasikmalaya–Muslimah Ahmadiyah atau yang dikenal dengan Lajnah Imaillah Singaparna menggelar pertemuan Sekolah Perempuan Perdamaian (SP). Bertempat di Masjid Baiturrahim, Kp. Babakan sindang, Singaparna Selasa 26 Maret 2024. Acara dibuka oleh Ketua LI, Rahmatika tepat pada jam 4 sore.
Fasilitator SP dari AMAN Indonesia, An-an Yulianti, secara singkat menjelaskan latar belakang The Asian Muslim Action Network (AMAN) dan dibentuknya Sekolah Perempuan.
Diantaranya untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas perempuan di ranah domestik, melalui Sekolah Perempuan diharapkan para perempuan mampu menjadi agen perubahan dan agen perdamaian. Sehingga perempuan bisa turut serta dalam pembangunan baik dari segi jasmani maupun rohani.
Pada sesi diskusi, dibentuk kelompok-kelompok yang pembahasannya terfokus pada perdamaian. Peserta diminta menjabarkan arti perdamaian melalui gambar. Kemudian menjelaskan apa makna dari perdamaian dan hal-hal apa yang dapat membuat koyaknya perdamaian.
Dari hasil diskusi, Sekolah Perempuan Lajnah sepakat bahwa perdamaian adalah suatu lingkungan masyarakat yang saling menghargai, menghormati, mengedepankan toleransi, sehingga tidak ada konflik yang timbul.
Seluruh peserta berkomitmen akan senantiasa menjaga nilai-nilai perdamaian yaitu toleransi, keadilan, kesetaraan gender, tanpa kekerasan, dan penegakan hukum.
Acara yang berlangsung selama 2 jam dan dihadiri oleh 29 orang tersebut berlangsung hangat dan penuh keakraban. Acara diakhiri dengan buka bersama dan Salat Magrib berjamaah.
Dina, pengurus daerah Jabar 7 berharap selain menambah ilmu, pertemuan ini juga dapat memperluas silaturahmi Lajnah dengan komunitas perempuan yang lain.
Kontributor: Rahma Candra