SULAWESI UTARA – Jamaah Muslim Ahmadiyah Indonesia (JAI) Sulawesi Utara melaksanakan pertemuan Badan Musyawarah Tablig (BMT) dan pelatihan Dai Ilallah secara virtual, Minggu (21/2). Kegiatan tersebut merupakan yang pertama kali diselenggarakan oleh JAI Sulut.
Rencananya pelatihan itu akan diselenggarakan secara tatap muka pada bulan Januari. Namun melihat kondisi yang tidak memungkinkan akibat pandemi Covid-19, acara ditunda dan digelar secara daring.
Tujuan dilaksanakan pelatihan Dai Ilallah ini adalah untuk melahirkan para Dai yang handal, bermotivasi tinggi dan memiliki keterampilan praktek tablig di lapangan yang efektif.
“Kami sangat mengapresiasi kegiatan ini, untuk berkordinasi dan menghidupkan kembali semangat pertabligab di wilayah Sulut,” ungkap Amir Wilayah dalam sambutannya.
Acara gabungan daerah Sulut 1 dan 2 ini diisi oleh beberapa Mubalig yang bertugas di dua daerah tersebut. Diantaranya Maulana Hafiz (Mubalig Daerah Sulut 1), Maulana Ataul Islam Syahid (Mubalig Daerah Sulut 2), Maulana Amar Maruf (Mubalig Bolangitang), Maulana Ahmad Hidayat (Mubalig Sea Minahasa). Selain itu 2 Mubalig Purna Tugas yang berdomisili di Sulut juga menjadi narasumber pada acara tersebut, yaitu Maulana Ridwan Ahmad dan Maulana Daud Laday.
Masing-masing Mubalig tersebut secara bergantian memaparkan materi, motivasi, dalil, dan sebagainya. Materi disampaikan secara ringkas dan padat sesuai waktu yang terbatas. Meski demikian tetap dipaparkanndengan penuh semangat dan dapat menghidupkan suasana acara tersebut .
Dalam sesi terakhir, peserta diberikan kesempatan untuk bertanya, berbagi pengalaman tablig dan menyusun target daerah tablig yang akan akan digarap.
Maulana Hafiz mengungkapkan rasa syukurnya dan berteri kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam menyukseskan kegiatan tersebut, “Jazakumullah kepada semua pihak, terutama tim BMT Sulut, atas kerjasamanya sehingga acara pelatihanan Dai Ilallah ini secara virtual bisa terlaksana,” ujarnya.
Mubalig yang berdomisili di Manado itu berharap Pelatihanan Dai Ilallah selanjutnya akan mengevaluasi dan memusyawarahkan pengembangan langkah pertablighan yang akan terus ditindaklanjuti.