Bogor- Perkembangan pesat media sosial (medsos) dalam beberapa tahun terakhir telah membawa dampak signifikan pada kehidupan sehari-hari, terutama bagi generasi muda.
Dalam menghadapi tantangan ini, penting bagi anak muda untuk memahami dan menjalankan prinsip-prinsip kebersihan hati saat berinteraksi di media sosial.
Menjaga kebersihan hati menjadi faktor utama yang ditekankan oleh pendiri Ahmadiyah, hal ini disampaikan oleh mubaligh Ahmadiyah, Maulana Mubarak Muslihudin .
Ia menilai di tengah arus informasi yang tak terbatas, anak muda harus mampu menegakkan batasan dalam penggunaan media sosial demi menjaga nilai-nilai agama dan moralitas.
“Hadrat Masih Mauud as yang beliau sudah sampaikan sejak 100 tahun yang lalu, bahwa setiap Ahmadi hendaknya menjaga kebersihan fisik dan kebersihan hati, nah dalam hari ini pesan ini masih sangat relevan terutama untuk kita semua saat bermedia sosial,” katanya.
Lebih lanjut, media sosial memiliki potensi besar sebagai sarana komunikasi, informasi, dan bahkan dakwah.
Namun, ia menekankan bahwa penggunaan media sosial harus diiringi sikap yang bijaksana.
Hal ini dikarenakan banyaknya konten negatif dan merusak moral yang sering kali mudah ditemui di dunia maya, dan dapat mempengaruhi kebersihan hati serta pandangan seseorang.
Melalui ajaran agama, kata Maulana Mubarak Muslihudin kita diingatkan pentingnya menjaga etika dan kesopanan dalam setiap tindakan di media sosial.
Hal ini dipesankan oleh Khalifah Ahmadiyah kata Maulana Mubarak Muslihudin, kebersihan hati dan pemilihan konten yang baik menjadi kunci untuk membangun interaksi yang positif di dunia maya. Salah satunya menjadikan media sosial sarana berdakwah masa kini.
“Huzur secara khusus itu tidak melarang setiap Ahmadi untuk memanfaatkan segala Teknologi yang ada ini termasuk juga perkembangan media sosial ini,” jelasnya.
“Namun Huzur menekankan bahwa setiap Ahmadi harus memanfaatkan perkembangan teknologi saat ini termasuk juga media sosial untuk penyebaran-penyebaran dakwah Islam pesan-pesan Islam,” lanjut mubaligh yang bertugas di Ciseeng, Bogor.
Lebih lanjut ia mengingatkan mengenai bahaya penggunaan media sosial yang tidak etis dapat berpengaruh terhadap spiritual seseorang.
Dengan menjaga hati dan pikiran dari dampak negatif media sosial, individu dapat memperkuat diri dengan nilai-nilai spiritual dan agama.
Di akhir, Maulana Muslihudin Mubarak mengajak para anak muda untuk mengambil langkah konkret dalam menjaga kebersihan hati saat bermedia sosial.