Semarang – Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) Semarang mendapat kunjungan dari Anabaptist Mennonite Biblical Seminary (AMBS) pada Selasa (12/7/2022). AMBS merupakan lembaga di Indiana, Amerika Serikat yang memberikan pendidikan dan pelatihan para pendeta dan pemimpin.
AMBS memiliki program untuk kaum muda, yang disebut !Explore. Sebuah program yang mendorong kaum muda untuk mempertimbangkan cara-cara mereka dapat melayani Tuhan sebagai kaum dewasa.
Associate Professor of Christian Formation and Culture AMBS, Andrew Brubacher Kaethler menyatakan bahwa sejak 2004 telah menggelar program !Explore setiap musim panas. Rata-rata 10 orang remaja terlibat menjadi peserta dalam program tersebut setiap tahunnya.
“Selama 18 tahun terakhir, alumni program pemuda ini telah menjadi pendeta, pemimpin awam, dokter, pengacara, pembela perdamaian dan keadilan, pendidik, dan lai-lain,” ujar Andrew.
Ia pun berharap dapat belajar lebih banyak tentang kelompok-kelompok di Indonesia yang selama ini terlibat bekerjasama dalam kegiatan lintas agama dan gerakan ekumenis untuk mempromosikan perdamaian dan kesejahteraan bagi sesama, tanpa memandang agama, jenis kelamin, atau status sosial ekonomi.
Selain mengunjungi Masjid Nusrat Jahan JAI Semarang, AMBS juga berkunjung ke beberapa tempat ibadah di Kota Semarang lainnya, yakni Vihara Watugong, Pura Agung Girinatha, Susteran Penyelenggaraan Ilahi, dan GPIB Immanuel (Gereja Blenduk).
“Kami berharap kunjungan ini dapat menjadi kunjungan yang bermakna bagi kami semua,” tutur Andrew.
Kegiatan tersebut dapat terselenggara berkat kerjasama AMBS dengan Persaudaraan Lintas Agama (Pelita) Semarang. Para peserta berasal dari berbagai negara, antara lain Amerika, Kanada, Thailand, Afrika, Belanda, dan Indonesia.
Menurut Mubaligh Daerah (Mubda) JAI Semarang, Maulana Saefullah Ahmad Farouk, atas rekomendasi dari Koordinator Pelita Semarang, Setyawan Budi maka dipilihnya Masjid Nusrat Jahan JAI Semarang sebagai destinasi kunjungan AMBS ke tempat ibadah umat muslim. Hal itu dapat terwujud dikarenakan JAI Semarang banyak terlibat aktif dalam jaringan komunitas lintas agama.
“Kunjungan ini diharapkan menjadi bukti pengakuan atas eksistensi JAI,” ucap Maulana Saefullah.
“Dan semoga menjadi kontribusi positif dalam rabtah untuk menciptakan citra Jemaat yang cinta damai,” tutupnya.