Minggu pagi tanggal 6 Oktober 2019 sebanyak 5 orang mahasiswi dari Universitas Pendidikan Indonesia Jurusan Komunikasi berkunjung ke Mesjid Ahmadiyah An-nashir Jalan Sapari no 47 Bandung.
Dengan pakaian rapi berjas almamater berwarna abu-abu tampak logo kampus tersemat di dada sebelah kiri. Para mahasiwa ini terdiri dari 3 wanita muda yang cantik dan berhijab dan seorang pria muda yang energik selain itu tampak keseriusan dari sikap gestur tubuhnya akan misi yang diemban para mahasiswa ini yaitu tugas kampus yang diberikan oleh salah satu Dosen Pembimbing walaupun tanpa pendampingan.
Di ruang Perpustakaan yang sederhana dengan karpet merah yang terhampar dan deretan buku-buku yang tersusun rapi di rak, Jajaran Pengurus Cabang Bandung Kulon dan Bapak Mubaligh Luthfi menyambut kedatangan para Mahasiswa UPI ini.
Kunjungan para mahasiswa UPI ini bukan yang pertama tapi sudah kedua-kalinya, namun yang membedakan adalah Jurusan akademiknya. Kunjungan yang pertama dari Jurusan Pendidikan Agama Islam sedangkan kunjungan yang kedua ini, dari Jurusan Komunikasi.
Kunjungan para mahasiswa Jurusan Komunikasi ini adalah dalam rangka mendalami tentang Ahmadiyah yang ditugaskan Dosennya adalah dari hasil observasi, pengkajian serta tabbayun akhir dan diakhiri hippotesa para mahasiswa yang bermuara dalam sebuah kesimpulan “Apakah Ahmadiyah ini Sesat?” atau “Tidaknya?” inilah yang akan para mahasiswa simpulkan dari kunjungan ini, dengan dijawabnya pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dan wawancara dari 5 sumber yang dianggap kompeten dalam hal ini nantinya.
Materi yang disampaikan Bapak Mubaligh Luthfi akan berbeda sewaktu kunjungan pertama para mahasiswa jurusan PAI yang membedakan materi kunjungan pertama lebih ditekankan pendalaman dalil-dalil dalam Alquran sedangkan untuk kunjungan yang kedua Jurusan Komunikasi lebih ditekankan Selayang Pandang Tentang Ahmadiyah dan Ahmadiyah Islam Damai.
Jemaat Ahmadiyah adalah Jemaah Islam yang beraktifitas dalam bidang keagamaan dan tidak berpolitik, bertujuan mengembalikan Islam ke bentuk yang asli sebagaimana yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW.
Jamaah ini didirikan oleh Hadrat Mirza Ghulam Ahmad as atas perintah Allah Taala. Beliau memproklamirkan sebagai Al-Masih dan Al- Mahdi yang dijanjikan.( Khalifatul Masih V Majalah At-Taqwa Jilid 24 No 12 Jumadil Ula dan Tsaniah 1432 H/April 12)
Dengan dua kalimah syahadat yang sama, Alquran yang sama dan bukan Tadzikirah serta mengimani Rukun Islam yang lima perkara, dan mengimani Rukun Iman yang enam perkara, Ibadah Haji ke Mekah
Al-Mukaramah, hal-hal ini pula tersampaikan kepada para mahasiswa ini.
Sebagai pohon yang ditanam Allah Taala, kini Ahmadiyah telah tersebar ke 213 negara. Jemaat ini berupaya menyebarkan Islam keseluruh dunia secara damai dan kecintaan kepada umat manusia dengan kekuatan argumentasi (hujjah), bukti (bayinnah), taqwa dan doa tanpa kekerasan dalam bentuk apapun.
Upaya lain yang dilakukan Jemaat Ahmadiyah dalam memahami ajaran Islam yang benar, Pendiri Ahmadiyah sudah menulis buku lebih dari 80 buah buku dan ratusan makalah, demikian pula para Khalifatul Masih penerus Kepemimpinan beliau juga telah menulis buku-buku Islam sesuai dengan kebutuhan zamannya.Dengan demikian keindahan, kemajuan, perbaikan ajaran Islam akan senantiasa terjaga dalam sebuah semboyan Jemaat Ahmadiyah, Love For All Hatred For None.
Semua materi telah tersampaikan sesuai pertanyaaan yang diajukan oleh para Mahasiswa yang sudah dikemas oleh Dosen Pembimbingnya. Akhirnya acara diakhiri Doa penutup, shalat dzuhur dan makan siang serta foto bersama.
Harapan terbesar dari kunjungan para mahasiswa ini semoga mampu sebagai garda terdepan dalam upaya klarifikasi kepada masyarakat khalayak luas dan khusunya di kalangan akademisi Kampus Universitas Pendidikan Indonesia tentang Pemahaman mengenai Jemaat Ahmadiyah yang benar.
Kontributor : Ny. Euis Mujiarsih