By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Warta Ahmadiyah
Youtube
  • Beranda
  • Berita
    • Mancanegara
    • Nasional
    • Daerah
  • Organisasi
    • Ansharullah
    • Khuddam
    • Lajnah Imaillah
  • Kebangsaan
  • Keislaman
  • Sosial
  • Rabthah
  • Opini
  • Siaran Pers
Font ResizerAa
Warta AhmadiyahWarta Ahmadiyah
Pencarian
Follow US
  • Berita
  • Organisasi
  • Kebangsaan
  • Keislaman
  • Sosial
  • Rabthah
  • Opini
  • Siaran Pers
© WartaAhmadiyah
Nasional

Pimred Maarif Institute: Label Sesat Picu Kebencian

Last updated: 24 Februari 2016 19:41
By Amatul Khadija 178 Views
Share
Diskusi dan peluncuran Jurnal Maarif
SHARE

JAKARTA –Pimpinan Redaksi (Pimred) Maarif Institute Ahmad Imam Mujadid Rais mengatakan bahwa pemberian label sesat oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) berpotensi meningkatkan sentimen masyarakat awam.

“Di lapangan, orang awam sering menjadikan fatwa MUI sebagai pedoman untuk menentukan sesat atau tidaknya sebuah aliran” ungkapnya, saat menjadi narasumber dalam diskusi dan peluncuran Jurnal Ma’arif, Rabu (17/02).

Dalam kegiatan yang dihelat di Aula KH. Ahmad Dahlan PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat tersebut, Rais menganggap MUI memiliki peran penting meningkatkan peluang kemunculan konten-konten kebencian di media sosial.

Dalam diskusi yang mengambil tema “Syiah, Sektarianisme, dan Geopolitik”, Rais mengungkap bahwa menjelang tahun 2014, kampanye anti syiah semakin meningkat melalui media sosial seiring dengan kemunculan kelompok-kelompok intoleran.

Ia juga menambahkan, pada tahun 2012 dan 2013, fatwa MUI Jawa Timur dan kasus kekerasan terhadap kelompok Syiah di Sampang, Madura tahun menjadi stimulus pendorong percakapan di dunia maya.

Dalam hasil survey yang dilansir BBC Indonesia beberapa waktu lalu percakapan dunia maya terkait Syiah terus meningkat di Indonesia, termasuk konten kebencian. Setidaknya dari penggunaan tagar #antiSyiah di Twitter. Pada periode 2006-2011, penggunaan tagar tersebut sangat terbatas dengan jumlah belasan namun pada tahun 2012 menembus jumlah ratusan.

Lebih jauh, Rais menjelaskan bahwa pemahaman informasi yang keliru menyebabkan penilaian buruk masyarakat atas aliran Syiah di Indonesia.
“Banyak informasi yang tidak tepat dan merujuk dari sumber yang tidak otentik” terang Rais.

Menanggapi persoalan mengenai MUI, Ketua Pengurus Pusat Muhammadiyah, Prof. Dr. Yunahar Ilyas, menyampaikan koreksi terhadap Jurnal Maarif Institute volume 10 nomor 2 Desember 2015 yang diluncurkan saat itu.

Menurut Yunahar, MUI Pusat tidak pernah melarang Syiah di Indonesia secara resmi.
“MUI Pusat tidak pernah menolak fatwa MUI Jawa Timur, tapi belum mau menjadikan fatwa Jawa Timur menjadi fatwa nasional. Itu yang perlu diluruskan,” imbuhnya.

Yunahar juga menilai bahwa pendapat Rais tidak sepenuhnya sesuai dengan isu yang berkembang di masyarakat.
“Tidak benar bila MUI mengeluarkan fatwa yang kemudian menimbulkan konflik. Contoh Gafatar, konflik dulu itu baru ada fatwa.” ungkap Wakil Ketua MUI Pusat ini.

Turut dalam diskusi, sarjanawan Hubungan Internasional Universitas Padjadjaran, Hikamawan Saefullah, MA, Dicky Sofjan, PhD dari *Indonesian Consortium for Religious Studies,* dan Ketua Dewan Syuro Ahlul Bait Indonesia, Dr Umar Shahab.

Kontributor : Irfan Gani
Editor : Talhah Lukman Ahmad

You Might Also Like

GUSDURians Sidoarjo ajak deklarasi lintas iman

Siaran Pers Idul Fitri 1436 H : Jemaat Ahmadiyah Indonesia mengikuti keputusan pemerintah dan meminta negara hadir dalam memberi rasa aman dan nyaman bagi seluruh warganya beribadah sesuai keyakinannya

Hadang Gerakan Intoleran, Ratu Keraton Yogyakarta Gelar Rapat Dengar Pendapat

Puluhan Warga Ahmadiyah Kutai Barat Maknai Peristiwa Isra Miraj

Sambut Idul Fitri, Anak-Anak Ahmadi Lengkong Pawai Obor

Previous Article Gandeng PERSIS, Tim Homeopathy Pribar Gelar Pengobatan Gratis
Next Article Perspektif: Ummat Muslim Memiliki Sejarah Kesetiaan yang Panjang di AS I Syed Sajid Ahmad Perspektif: Ummat Muslim Memiliki Sejarah Kesetiaan yang Panjang di AS | Syed Sajid Ahmad
Leave a Comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You Might Also Like

Nasional

Safari Ramadan di Cirebon, Shinta Wahid Ingatkan Pengamalan Pancasila

Redaksi 1 Min Read
Nasional

Harapan dan Doa dari pelaksanaan Jalsah Salanah Ahmadiyah Wilayah Priangan Timur 2014 di Wanasigra

Redaksi 8 Min Read
Nasional

Pengamat Sesalkan Pernyataan Menteri Agama terkait Ahmadiyah

Redaksi 3 Min Read
Previous Next
Warta Ahmadiyah

Warta Ahmadiyah merupakan sumber resmi Jemaat Ahmadiyah Indonesia yang menyajikan ragam informasi seputar kegiatan dan pandangan Ahmadiyah mengenai berbagai hal.

Kategori

  • Berita
  • Organisasi
  • Kebangsaan
  • Keislaman
  • Sosial
  • Rabthah
  • Opini
  • Siaran Pers

Informasi

  • Redaksi
  • Kontak Kami
  • Kirim Berita

Copyright 2016 – 2023 @wartaahamdiyah.org All rights reserved

Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?