Medan, (10/01/2020). Pagi ini adalah hari yang spesial sebab Jamaat Ahmadiyah Medan kedatangan tamu dari daerah Labuhan Batu yang berjarak 355 km dari kota Medan. Tamu spesial tersebut adalah Pendeta Roy Aritonang dari Gereja HKI (Huria Kristen Indonesia). Kedatangannya disambut oleh Mln. Muhammad Idris (Mubda SUMUT 01) dan juga Bapak Aswan Marpaung selaku Sekretaris Dhiafat Jamaat Medan.
Silaturahmi ini berawal dari perkenalan Pdt. Roy dan Mln. Idris lewat laman medsos. Dan hubungan ini terus terjalin dengan baik sehingga berujung kepada kopi darat yang bertempat di Masjid Mubarak. Kebetulan Pdt. Roy juga sedang berada di Medan, dan beliau tidak mau menyia-nyiakan waktunya untuk dapat juga menyempatkan berjumpa dengan Mln. Idris.
Banyak hal yang didiskusikan oleh kedua tokoh agama ini, sambil menyantap sarapan khas Medan yakni nasi lemak dan lontong medan. Obrolan tersebut diantaranya mengenai ‘concern’ beliau terhadap masalah toleransi dan ‘Ecotheology’.
Mln. Idris juga banyak menjelaskan mengenai Ahmadiyah dan bagaimana eksistensi Jamaat Islam Ahmadiyah di Indonesia. Dari soal persekusi yang juga dialami di Indonesia sampai ke pengkhidmatan Jamaat Ahmadiyah untuk kemanusiaan.
Beliau juga menghendaki untuk bisa diadakannya kerjasama dalam membumikan toleransi serta masalah pelestarian lingkungan sebagaimana Ahmadiyah juga sudah memiliki komunitas CTC yang telah berkiprah selama 4 tahun di Sumatra Utara ini.
Mln. Idris juga mengajak Pdt. Roy untuk mengunjungi Bikkhu Dhirapunno di Vihara Sakyamuni, Cemara Asri. Setelah sebelumnya memberikan buku ‘Tuhan Di Abad 21’ karya Hadhrat Khalifatul Masih V (aba) di akhir perjumpaan di Masjid Mubarak, Bikkhu Dhirapunno juga menghadiahkan buku ‘Noda Batin’ karya beliau yang ke-3. Obrolan dengan Bikkhu Dhirapunno juga membahas mengenai acara ‘Kopi Toleransi’ yang rencananya akan diadakan juga di Labuhan Batu. Semoga dapat segera terwujud juga disana.
Kontributor : Muslihuddin