Depok, (21/2/2020). Hari Jum’at menjadi hari yang berbeda untuk Khudam dan LI Depok. Pasalnya, di hari itu sudah direncanakan dengan begitu apik kegiatan Kopi AMD 4.0 goes to Manislor.
Kali ini, Kopi AMD yang ke-4 sangat berbeda dari biasanya. Serentetan kegiatan elok nan indah yang akan bergabung dengan Khudam dan LI Manislor menjadi keistimewaan tersendiri.
Acara dimulai dengan Menyaksikan Khutbah Huzur Aba bersama di Masjid Al Hidayah Depok. Khudam dan LI pun mulai berdatangan semenjak Adzan Isya berkumandang pada malam itu. Beban berat tas punggung mereka, tak menjadi penghalangan mata berbinar memancarkan semangat untuk memulai kegiatan. Setelah menyimak Khutbah Huzur Aba bersama, Khudam dan LI tengah bersiap – siap berkumpul menanti kedatangan Bus. Doa bersama di halaman Masjid Depok menjadi pengawal perjalanan panjang menuju Manislor.
Sabtu pagi peserta Kopi AMD sudah tiba di Masjid An Nur Manislor. Peserta pun melangkahkan kakinya dengan cepat dikarenakan khawatir tertinggal prosesi Akad Nikah Khudam Depok dengan LI Manislor.
Setelah bersiap, peserta mulai duduk manis menyaksikan prosesi Akad Nikah hingga prosesi Ruskhtana. Peserta disuguhkan pelajaran secara langsung bagaimana melakukan pernikahan secara Jemaat yang penuh dengan nilai Islami. Mata penuh penasaran dan harapan pun terlihat. Setidaknya ada keinginan dapat melakukan hal yang sama di masa yang akan datang kelak.
Setelah beristirahat di penginapan, peserta melanjutkan kegiatan dengan kunjungan ke berbagai tempat wirausaha anggota Jemaat Manislor. Mulai dari tempat usaha tahu, budidaya Jamur, hingga Kelompok Wanita Tani penghasil kripik – kripik khas Kuningan. Para wirausaha pun dengan hangat menyambut para peserta. Sungguh pelajaran berharga bagi para peserta, mereka dapat belajar langsung dari sumbernya bagaimana alur produksi, distribusi, hingga sampai ke tangan konsumen untuk siap dinikmati.
Gaya khas jamuan ala Jemaat yang sangat memuliakan tamu pun begitu terasa pada siang hari itu. Setelah puas belajar dan bertanya mengenai alur usahanya, mereka dimanjakan hasil produksi yang bisa dicicip bersama sebagai pengobat lelah berjalan menyusuri tempat dari satu titik ke titik selanjutnya.
Nampaknya, bukan hanya sebagai pengobat saja, saat foto bersama di setiap titik wirausaha, terlihat wajah – wajah penuh kepuasan menikmati hasil alam para wirausaha Manislor.
Tujuan selanjutanya adalah perkuburan Maqbarah Musiah di Manislor. Setelah kenyang dengan nikmat jasmani, mereka mulai disuguhkan dengan nikmat rohani. Pemakaman suci yang sarat akan keindahan dan sangat jauh dari kesan menakutkan yang melekat pada kuburan umumnya. Mata pun dimanjakan dengan indahnya perkuburaan yang tersusun apik.
Orang – orang yang dulu semasa hidupnya telah luar biasa mengorbankan harta, waktu, jiwa dan raga untuk Agama, tentunya memancarkan aroma kedamaian di tempat peristirahatan terakhirnya sehingga peserta pun dapat merasakan suasana kedamaian di perkuburan. Adzan Zuhur pun berkumandang, tak jauh dari situ, peserta mulai menyusuri jalan menuju Masjid Al Masroor untuk mengikuti Shalat berjamaah. Peserta kemudian beristirahat mempersiapkan diri untuk mengikuti Kegiatan Kopi AMD bersama Khudam dan LI Manislor.
Di sore itu, meskipun ditemani hujan, sedikitnya 55 peserta Khudam – LI cabang Depok dan cabang Manislor terlihat tengah berkumpul di Masjid Al Masroor. Mereka bersiap mengikuti kegiatan inti Kopi AMD yang bertemakan “The real of love”.
3 Video mengenai memilih pasangan, pacaran Islami, hingga siapakah cinta yang paling sejati disuguhkan pada sore itu. Khudam dan LI pun berdiskusi mengupas video – video tersebut. Dan mereka pun mulai dapat menyimpulkan bahwa Allah Taala lah cinta sejati yang sesungguhnya. Beranjak pada kegiatan studi kasus, peserta mulai memanas membahas kasus yang harus diselesaikan bersama dengan metode debat. Setidaknya mereka yang dikubu mempertahankan diri bahwa tidak ada istilah pacaran Islami, berusaha menasehati bahwa Khudam hanya untuk LI dan sebaliknya LI hanya untuk Khudam dengan proses Islami, bukan pacaran yang bersembunyi dibalik kata Islami.
Walau suasana memanas, namun tetap sarat akan makna. Sekali lagi, kedewasaan generasi muda untuk membedah kasus hingga menemukan solusi dapat terlihat pada kegiatan sore menjelang malam itu. Acara kemudian ditutup dengan Shalat Magrib dan Isya berjamaah. Para peserta kemudian beristirahat di penginapan masing – masing untuk mepersiapkan diri melanjutkan kegiatan esok hari.
Minggu pagi pun dimulai dari kegiatan tahajud bersama. Di pagi hari, peserta mengikuti kegiatan walimah yang begitu Islami. Mereka juga belajar kembali secara langsung, bagaimana seharusnya resepsi pernikahan yang bisa dikemas apik secara Islami. Setelah selesai doa bersama dalam prosesi walimah, para peserta mulai mersiapkan diri mengikuti kegiatan akhir Kopi AMD.
Peserta diajak berwisata ke wisata air panas Cilengkrang. Pukul 08:30 peserta diangkut dengan mobil pick up ke daerah wisata tersebut. Kegiatan ini pun mulai memacu adrenalin para peserta ketika harus mulai berjalan kaki.
Jalan yang begitu menanjak dengan lika – likunya, rasanya memancing hasrat untuk menyerah melanjutkan perjalanan. Peserta nampak kelelahan, namun rasa penasaran terlihat “memaksa” untuk melanjutkan perjalanan lagi. Hingga setelah berjalan menyusuri hutan selama kurang lebih 2 jam, tibalah peserta di tempat wisata air panas Cilengkrang.
Kolam – kolam yang terpisah jauh yang mengeluarkan uap panas mulai terlihat, tak jauh dari situ, pemandangan indah air terjun pun mulai dapat dinikmati. Setelah berususah payah berjalan, Khudam dan LI, di 2 tempat yang berbeda mulai dapat menikmati air panas tersebut. Sungguh memuasakan, menikmati keindahan alam nan asri, serta air panas yang sangat menyegarkan untuk menghilangkan kepenatan.
Minggu siang, peserta pun turun kembali ke penginapan masing – masing dan bersiap untuk pulang kembai ke Depok. Setelah bersiap, saatnya doa bersama dan berpamitan kepada pengantin dan keluarga. Selama 2 hari mengikuti kegiatan Kopi AMD, peserta pun begitu merasakan kehangatan dan jamuan dari keluarga Pengantin dan juga anggota Manislor yang begitu luar biasa. Rasanya hal tersebut pun menjadi pelajaran tersendiri untuk para peserta. Kopi AMD 4.0, “The Real of Love” sejatinya tak hanya berhasil mengupas cinta sejati Allah Taala, namun juga begitu berkesan dan sangat bernilai untuk para peserta.
Kontributor: Ny. Mutia Siddiqa Muhsin