Nganjuk – Komunitas Clean the City (CtC) menggelar aksi kampanye kebersihan, Sabtu (15/2/2020) siang di desa Ngadirejo, kecamatan Tanjunganom.
Kampanye yang bertema #AwalidenganKebersihan itu dilakukan di tengah keramaian lebih 600 orang dalam acara bakti sosial dan pelayanan pengobatan gratis dalam rangka HUT Paguyuban lintas agama dan kepercayaan Tanjunganom ke-1, dan HUT RS Baptis ke-63.
Kampanye sederhana dari CtC dilakukan dengan cara memasang spanduk dan banner ajakan hidup bersih, dengan membuang sampah pada tempatnya.
Kampanye berisikan pesan positif kepada semua kalangan, terutama kaum milineal, di antaranya: #Mari hijrah kurangi nyampah, #tanda orang beriman itu jaga kebersihan, #jangan Cuma mantan yang dibuang sampah juga dong, #jagalah kebersihan sebagaimana kamu menjaga diriku, #apa kamu bisa jaga aku, jika kebersihan saja tak mampu kamu jaga, #gimana mau buang masa lalu, buang sampah aja sembarangan, #Jadikan Nganjuk kota indah dan bersih.
Kegiatan sosial terbilang sukses berkat kerjasama apik antara pemerintah desa Ngadirejo, pimpinan lintas agama dan kepercayaan, RS Baptis Kediri.
Nampak hadir para tokoh lintas agama, kepercayaan, Gusdurian, relawan Clean the City, Aris Motor dll.
Siswo Widodo, Kades Ngadirejo mengatakan, “Pemerintah desa Ngadirejo dan ratusan warganya senang dan menyambut baik kegiatan sosial kemanusiaan oleh RS Baptis Kediri. Hal ini atas permintaan pemerintah desa kami. Acara hari ini bisa dibilang sukses, ini semua berkat kerjasama dari direktur RS Baptis, para dokter, perawat bersama stafnya, Kades berserta perangkat dan stafnya, ditambah lagi ketua, pengurus dan anggota Paguyuban lintas agama dan kepercayaan. Kita saling mendukung, sehingga terlaksana kegiaatan social di Ngadirejo ini, Alhamdulillah berjalan lancer, aman dan ini melebihi dari target yang diperhitungkan”.
Kampanye kebersihan Clean the City mendapat apresiasi tersendiri dari Siswo widodo, “Wah ini luar biasa, relawan kebersihan Clean the City pun bisa turut hadir, terimakasih. Saya apresiasi kepada Clean the City. Ya ini termasuk yang saya harapkan, Alhamdulillah bisa ikut andil disini,” ulasnya.
Ia menjelaskan, bahwa kampanye CTC justru sesuai dengan yang dicita-citakan desa Ngadirejo yang memang mempunyai program menjadikan Ngadirejo sebagai desa yang bersih.
“Justru ini sangat positif, CTC pas dengan program kami, menjadikan Ngadirejo sebagai desa yang bersih, asri, pola hidup sehat, jangan buang sampah sembarangan, terutama di sungai atau saluran-saluran yang bisa mengakibatkan banjir, yang bisa akibatkan air tergenang sehingga timbul beberapa penyakit. Artinya hal yang utama bagi hidup manusia adalah kebersihan dan kesehatan”.
Dirinya sudah menormalisasi dua sungai timur dan barat, dengan libatkan masyarakat untuk senantiasa menjaga supaya tetap bersih.
Bahkan tepinya kita tanami buah buahan, nantinya jika berbuah, biar dinikmati masyarakat dan bisa menambah vitamin mereka dan anak-anaknya.
Berkaitan dengan relawan kebersihan CTC, Bashori ketua Ahlul Bait (Syiah) Nganjuk mengapresiasi kehadirannya. “Relawan kebersihan CTC begitu ikhlasnya memprakarsai kebersihan. Ini perlu dicontoh oleh yang lainnya juga”.
Ebit Widiantoro, Korlap Clean the City mengatakan, “CTC sebuah gerakan kebersihan untuk Nganjuk hadir pada momen-momen yang dihadiri banyak orang. Ini kesempatan untuk mengkampanyekan pentingnya menjaga kebersihan. Tujuan utamanya adalah agar Nganjuk menjadi kota yang bersih dan asri, masyarakatnya sadar akan bahaya membuang sampah sembarangan, dampaknya bisa akibatkan banjir, muncul banyak penyakit dll. CTC sebagai sebuah komunitas yang peduli tentang perlunya mengedukasi masyarakat untuk menjaga kebersihan, dimulai dari hal sederhana, seperti membuang sampah pada tempatnya”.
Sementara itu, Pembina CTC Nganjuk, Sajid Ahmad Sutikno menyampaikan, bahwa kehadirannya di kegiatan sosial pengobatan masal gratis seperti saat ini, bukan untuk aksi membersihkan area acara seperti yang dilakukan saat perayaan Imlek di alun alun Nganjuk pada 9/2/2020 lalu, tetapi kampanye pentingnya jaga kebersihan lingkungan yang dilakukan beberapa orang relawan”.
“Kegiatan ini berkolaborasi dengan pihak desa dan paguyuban pimpinan lintas agama dan kepercayaan. Tujuannya mengingatkan masyarakat agar membuang sampah pada tempatnya. Ia pun berharap, dengan menjalankan kegiatan ini, masyarakat menjadi sadar bahwa budaya bersih adalah bagian dari keimanan”, imbuhnya.
Tim relawan CtC kali ini tidak hanya oleh warga Jemaah Ahmadiyah saja, tapi juga masyarakat lain dari berbagai latar agama dan kepercayaan yabg berbeda.