Majelis Syura Nasional (MSN) Lajnah Imaillah Indonesia kembali digelar, setelah sempat terhenti akibat pandemi Covid-19 pada Sabtu, (08/09/2022) di Kemang, Bogor.
Pada tahun ini, Majelis Syura Nasional Lajnah Imaillah Indonesia mengusung tema “Peningkatan Eksistensi Sosial Lajnah Imaillah Indonesia dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara”.
Sadr Lajnah Imaillah Indonesia, Siti Aisyah Bakrie mendeskripsikan bahwa tema tersebut diambil karena eksistensi perempuan, baik pada ranah domestik (keluarga) maupun publik (masyarakat) memiliki peran yang besar, ia sebagai aktor strategis yang berkontribusi dalam kemajuan bangsa.
“Dalam kehidupan sosial peran perempuan sangatlah besar, kita sebagai perempuan perlu meningkatkan eksistensi sosial kita, agar tercipta suatu kehidupan berbangsa dan bernegara yang sangat baik” ujarnya
Namun, ada yang berbeda pada tahun ini MSN dilaksanakan selama satu hari tanpa disertai kegiatan Ijtima Nasional dan hanya dihadiri oleh PPLI, Ketua Daerah dan Ketua LI dari seluruh wilayah Indonesia.
Ira Rahayu, selaku Panitia Acara menyampaikan bahwa acara ini kembali gelar dengan mempertimbangkan kondisi pandemi yang sudah semakin membaik, namun dikarenakan belum hilang sepenuhnya, maka atas seizin Hz. Khalifatul Masih V atba. jumlah peserta yang diundang dikurangi dari yang seharusnya menurut AD (Anggaran Dasar) Lajnah Imaillah.
“MSN kali ini hanya dilaksanakan satu hari. Fokus kepada agenda MSN. Pertimbangan kesehatan sangat diutamakan sehingga tidak disertai kegiatan ijtima” ujarnya
Ia menyampaikan, bahwa untuk menjaga kesehatan, kegiatan tersebut dilaksanakan dengan tetap menjalankan protokol Covid-19 yang ketat. Peserta dan panitia yang hadir harus dalam keadaan sehat, sudah menjalani vaksin booster dan swab antigen.
“Dari awal kedatangan sampai kepulangan prokes sangat dijaga ketat. Vaksin booster, swab antigen, mengenakan masker selama acara menjadi hal yang wajib dilaksanakan oleh seluruh peserta dan panitia.” ujar Ira
Majelis Musyawarah adalah pertemuan tahunan yang memperbincangkan dan menetapkan anggaran belanja serta memusyawarahkan hal-hal lainnya, termasuk sebagai media musyawarah untuk memilih Sadr Lajnah Imaillah Indonesia (Ketua Umum Perempuan Ahmadiyah Indonesia).
Sehubungan dengan agenda Majelis Syuro sebagai media musyawarah untuk memilih Sadr LI, maka Majelis Syuro Nasional dilaksanakan dalam periode 2 tahunan dan hanya dapat dilaksanakan dengan persetujuan Hadhrat Khalifatul masih (aba).
Namun demikian, beberapa peristiwa menyebabkan majelis ini dilaksanakan secara darurat, kurang dari 2 tahun atau bahkan tidak diselenggarakan sama sekali. Sebagai contoh, Majelis Syuro terakhir adalah pada tahun 2019 di Peninggilan. Tidak lama berselang, terjadi pandemi di seluruh dunia sehingga tidak memungkinkan untuk diselenggarakan agenda tersebut. Alhasil, kepengurusan Lajnah terutama Sadr LI terus dilanjutkan sesuai dengan arahan dari Hadhrat Khalifatul Masih V aba, dan baru terealisasi pada tahun 2022.
Demi terselenggaranya MSN 2022 dengan baik, lancar dan aman, Ira menyampaikan bahwa PPLI dan panitia sudah mempersiapkannya sejak bulan Juli 2022. Berbagai persiapan yg bersifat fisik, materi dan keamanan dipersiapkan dan dikoordinasikan dengan sebaik-baiknya.
“Kami berupaya agar tidak ada hambatan atau gangguan, paling tidak meminimalisir, sehingga peserta dapat melaksankan MSN ini dengan tenang, nyaman, lancar dan aman.
Di akhir wawancara, Ira menyampaikan aspresiasinya untuk seluruh panitia telah bekerja dengan sangat baik.
“Pengkhidmatan yg sangat luar biasa, masya Allah. Mereka sudah mengorbankan waktu, pekerjaan, dan keluarga demi Jemaat. Koordinasi dan kekompakan tim menjadi syarat mutlak. Saya sadar tak ada gading yang tak retak. Dan itu menjadi sebuah evaluasi agar ke depan dapat semakin baik lagi.” tutupnya