Sambangi Sembilan Masjid, Torehkan Sejuta Cerita
Manislor sebuah desa di Kabupaten Kuningan memang tersohor. Selain karena lingkungannya yang asri, desa ini warganya merupakan anggota Jamaah Ahmadiyah. Sebagai sesama saudara rohani, rombongan anggota Jamaah Ahmadiyah Jakarta Pusat bertandang ke Desa Manislor.
Tanggal 18-19 Februari 2017, Jamaah Ahmadiyah Jakarta Pusat mengadakan Kunjungan sekaligus Wisata Tarbiyat ke Jamaah Ahmadiyah Manislor. Perjalanan ditempuh selama hampir 5 jam dengan satu buah bis dan beberapa kendaraan pribadi. Diikuti 59 orang peserta, rombongan tiba menjelang siang. Sesampainya di sana, kedatangan kami disambut oleh para pengurus dan anggota Manislor di depan gerbang Masjid An-Nur. Masjid yang indah bercat putih dengan kubah tinggi, ikon cabang ini.
baca juga: [feed url=”http://warta-ahmadiyah.org/tag/wisata-tarbiyat/feed/” number=”3″]
Hidangan makan siang telah tersedia. Menu lele goreng dan sambal siap disantap. Masih lekat dalam ingatan rasa lele gorengnya yang nikmat. Setelah sholat, kami dibagi dalam kelompok untuk pembagian tempat tinggal. Bagi kaum Ibu, disiapkan 6 buah rumah yang terpisah-pisah. Sementara untuk kaum bapak, disediakan guest house. Saya menginap di salah satu rumah anggota Manislor yang lumayan agak jauh dari Mesjid An-Nur. Kami disiapkan sebuah ruangan di lantai 2 yang cukup nyaman. Ada cerita yang menyentuh hati saya, pemilik dari rumah yang saya tempati mengatakan bahwa beliau memang menyiapkan ruangan di lantai 2 untuk para tamu. Tidak hanya beliau, tapi rata-rata anggota cabang ini, yang atas dasar kecintaan, sampai-sampai dalam membangun rumah mereka memikirkan bagaimana rumahnya bisa bermanfaat.
Setelah rehat sejenak, kami kembali berkumpul di Mesjid An-Nur untuk acara ramah tamah. Anggota Jamaah Jakpus bergabung bersama anggota Jamaah Manislor. Dalam sambutannya Ketua Jakarta Pusat, Tauhid menyampaikan tujuan kedatangan yang ingin mempererat silaturahmi sekaligus belajar dari Jamaah Manislor. Sementara Ketua Jamaah Ahmadiyah Manislor, Nurhalim menceritakan gambaran majelisnya juga berbagai kegiatan rabtah serta pertablighannya. Diantaranya dengan menggunakan homeopathy. Acara kemudian dilanjutkan dengan penjelasan tentang kota Rabwah yang dibawakan oleh Bapak Mubaligh Daerah DKI Jakarta, Mln. Iskandar Gumay. Berbagai kemajuan dan gambaran terkini dari Jamaah di Rabwah diperlihatkan, mulai dari empat Rumah Sakit besar milik Jamaah, langgar khana, Jamiah, sekolah-sekolah dan sebagainya. Selain juga berbagai tantangan dan cobaan yang dihadapi oleh Jamaah disana. Saat ditampilkan cuplikan video tentang penyerangan di Lahore, banyak yang meneteskan air mata.
Keesokan paginya setelah sholat tahajud dan Subuh berjamaah, rombongan melakukan kunjungan ke 9 Mesjid yang ada di Manislor. Bertolak dari Masjid An Nur, Mesjid pertama yang kami sambangi adalah Mesjid Al Hidayah, beberapa kali Masjid ini di bakar dan dirusak, namun kembali dibangun. Lalu kami mengunjungi Mesjid Baiturrahman, disana kami disambut oleh pengurus kelompok setempat. Mesjid ketiga yang kami kunjungi adalah Mesjid Al Hikmah. Disepanjang jalan, pertemuan antar anggota adalah seperti bertemu dengan kerabat lama, begitu hangat dan akrab.
Masjid berikutnya yang kami datangi adalah Masjid Al-Jihad, sebuah masjid besar yang cantik berlantai 3. Disana para pengurusnya menyambut kamidengan berbagai hidangan, combro goreng, sukun dan buras lengkap dengan teh hangat. Kaum bapak juga sempat mengunjungi peternakan cacing dan lele yang ada disana, juga ke Mesjid Nurul Islam yang dirusak massa. Lalu kami mengunjungi Mesjid Al Masroor yang baru diresmikan oleh Amir Nasional Jamaah Ahmadiya tahun 2016 lalu, diikuti kunjungan ke Masjid Al Barokah, Masjid Al Ikhsan dan Masjid At Taqwa sebagai penutup.
Setelah mengunjungi 9 Masjid, tujuan berikutnya adalah menuju Sidomba, salah satu tujuan wisata yang terletak tidak jauh dari Manislor. Disana para panitia mengadakan lomba-lomba yang diikuti oleh semua peserta. Mulai dari tebak gerak, pesan berantai, puzzle ayat dan pindah karet. Terlihat antusiasme dari semua peserta walaupun sempat diguyur hujan tapi tidak menyurutkan semangat untuk mengikuti lomba. Setelah selesai, rombongan kembali ke tempat penginapan masing-masing untuk mempersiapkan diri kembali ke ibukota dan penutupan.
Reportase Hanifati Prasetyani
Editor : Talhah Lukman Ahmad