Sintang – Kepala Desa Balai Harapan, Kecamatan Tempunak, Ali Musbihin, hadiri acara peringatan Siratun Nabi Muhammad SAW yang diselenggarakan oleh Jamaah Ahmadiyah, Sabtu (24/10).
Dalam sambutannya, Ali menyampaikan, acara malam itu merupakan suatu bukti bahwa Ahmadiyah meyakini Rasulullah SAW sebagai nabinya.
“Peringatan Maulid Nabi (Siratu Nabi) malam ini membuktikan bahwa Nabinya warga Ahmadiyah adalah Nabi Muhammad SAW. Harusnya mereka yang sering mempermasalahkan Ahmadiyah itu tahu bahwa ternyata Ahmadiyah memperingati Maulid Nabi juga seperti umat Islam pada umumnya,” ujar Ali.
Hal itu senada dengan yang disampaikan Amir Daerah Jemaat Ahmadiyah Kalbar, Muhtar Hadi. Ia menyebut, acara Siratun Nabi yang digelar komunitasnya sekaligus mengklarifikasi isu yang beredar di masyarakat bahwa Ahmadiyah tidak mengimani Nabi Muhammad SAW.
“Semua itu terbukti tidak benar. Nabi dan Rasul sanjungan dan junjungan kami, Nabi dan Rasul yang kami cintai dan pedomani, serta sebagai tauladan hidup warga muslim Ahmadiyah hanya seorang, yaitu beliau Hadhrat Muhammad SAW sang Khataman Nabiyyin,” tegas Muhtar.
Acara diisi ceramah dengan tema “Rasulullah SAW Sebagai Rahmatan Lil Alamin”. Disampaikan oleh Mubalig Daerah Ahmadiyah Kalbar, Maulana Sajid Ahmad Sutikno.
Ia menyampaikan bahwa para muslim Ahmadi dan umat Islam secara umum diwajibkan untuk senantiasa bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW, sebagai bentuk kecintaan terhadap beliau.
Sajid mengatakan, Nabi Muhammad SAW merupakan suri tauladan, termasuk dalam hal toleransi. Rasulullah SAW sangat toleran dan menghargai perbedaan, menghormati keyakinan dan agama yang berbeda serta menunjukan kehangatan dan bersikap penuh persaudaraan, harmonis dan damai.
Junjungan umat Muslim tersebut juga sebagai sosok penebar keselamatan, cinta, kasih sayang dan kedamaian. Selain itu, beliau selalu memupuk keharmonisan, persaudaraan dan kerukunan.
“Rasulullah SAW seorang yang memiliki kepribadian dan akhlak yang menawan untuk kita ikuti. Kerendahan hati dan keramahan menjadi ciri yang menonjol dalam diri beliau SAW. Diriwayatkan dalam hadits bahwa beliau SAW memiliki kesucian hati, pikiran dan memperhatikan kebersihan badan. Segala tutur kata selalu mencerminkan kesucian, selalu memperhatikan bahasa yang digunakan, sangat sopan, lemah lembut dan membuat sejuk bagi setiap orang,” ujar Sajid.
Pria asal Jombang tersebut menyebutkan bahwa akhlak Rasulullah SAW itulah yang mengantarkan sebagai rahmat bagi seluruh alam.
“Rasulullah SAW bagi kita adalah tauladan yang sangat baik, sehingga harus menjadi tauladan dalam kehidupan kita sehari-hari,” lanjutnya.
Kegiatan itu juga dihadiri oleh Ketua BPD Balai Harapan, Apid, dan Pendeta Nurhayati Saragih, serta sekitar 80 anggota Ahmadiyah.