“Masjid adalah tempat ibadah bagi mereka yang menyembah Tuhan yang satu,” katanya. “Banyak orang tidak tahu bahwa mereka diperbolehkan untuk berkunjung.”
KANADA – Uniknya Masjid di Kanada, Menjadi Potret Kebersamaan Islam dan Non-Islam
Kelompok yang telah membangun masjid pertama di Saskatoon berkeinginan menjadikan masjid tersebut lebih dari sekedar tempat ibadah.
baca juga: [feed url=”http://warta-ahmadiyah.org/tag/kanada/feed/” number=”3″]
Bagi Rashid Shamoon, artinya adalah dengan menyebarkan kesadaran tentang apa yang ditawarkan oleh Masjid dan Muslim Ahmadiyah.
“Masjid adalah tempat ibadah bagi mereka yang menyembah Tuhan yang satu,” katanya. “Banyak orang tidak tahu bahwa mereka diperbolehkan untuk berkunjung.”
Rashid, ketua Jemaat Muslim Ahmadiyah di Saskatoon Utara mengatakan bahwa setelah bangunan masjid selesai, masjid itu akan menjadi “struktur yang unik” bagi Saskatoon dan provinsi.
“Masjid ini akan menjadi pusat bagi masyarakat di Saskatoon,” ujar Rashid. “Kami memiliki kelas, kami memiliki ruang serbaguna di mana orang dapat bermain dan juga mengadakan acara perjamuan, selain itu Anda memiliki ruang ibadah, ini pada dasarnya akan menjadi pusat bagi masyarakat.”
Rashid mengatakan bahwa sementara masjid baru akan menjadi pusat utama bagi komunitas Muslim, ia berharap masjid tersebut juga akan menjadi bagian penting bagi masyarakat yang lebih luas.
Lantai pertama bangunan utama dibagi menjadi dua bagian yang mirip bayangan cermin: satu untuk pria dan satu untuk wanita, masing-masing dengan pintu masuk terpisah. Persis di sebelah pintu masuk adalah sebuah ruangan kecil dengan peralatan cuci khusus untuk wudhu – kegiatan membersihkan bagian tubuh sebelum shalat.
Terletak di jantung bangunan di lantai pertama adalah sebuah ruang kosong dengan barisan rak abu-abu, yang mana dikatakan Rashid akan menjadi ruangan perpustakaan buku-buku agama.
“Ini akan menjadi sesuatu yang akan kami tampilkan untuk masyarakat umum,” katanya mengenai perpustakaan. Ia menambahkan bahwa ini akan menjadi “salah satu perpustakaan umum Islam pertama” yang terbuka untuk umum.
Di lantai dua dari bangunan utama adalah kantor dan ruang kelas, serta ruang studio kecil di mana masjid berkontribusi pada layanan satelit televisi 24 jam, televisi Muslim Ahmadiyah (MTA).
Di sebelah kanan pintu masuk adalah ruang ibadah laki-laki, ruangan besar yang terbuka dengan adanya ceruk yang disebut mihrab yang terletak di salah satu ujung, tempat di mana imam berkhutbah.
Rashid mengatakan ruangan ibadah dibangun untuk menampung 900 orang, dan ruangan serbaguna di sisi lain dari bangunan utama dapat menampung 1.100 orang lagi bila area tersebut penuh. Dia menyatakan bahwa penggunaan utama dari gedung serbaguna, yang dibangun sebagai gymnasium besar, akan digunakan untuk kegiatan masyarakat dan kegiatan olahraga pemuda.
Rashid mengatakan hubungan dengan masyarakat non-Muslim setempat adalah tujuan yang penting.
“Kami berencana akan mengadakan ‘open house’, kami mengundang warga di sini. Kami akan memberikan penjelasan tentang komunitas kami, komunitas agama lain, dan memberikan pemahaman sehingga siapapun akan merasa nyaman untuk datang ke sini,” katanya.
Rencana saat ini adalah nantinya masjid akan dibuka selama musim panas begitu tata ruang dan pembangunan yang terakhir selesai. Biaya sebesar $10.000.000 untuk proyek ini berasal sepenuhnya dari anggota jemaat Ahmadiyah di Kanada, kata Rashid.
Sumber: Times of Ahmad
Alih Bahasa: Mary Eunice
Editor: Lisa Aviatun Nahar
Orang mu’min dengan mesjidnya seperti ikan dengan kolamnya,.hadis nabi. Ia bisa mati
jika ia keluar dan seterusnya tidak kembali kesana.Maksudnya mati ruhani.ya,seperti bangkai bernyawa.demikianlah sekarang kebanyakan ummat.