Bandung, Warta Ahmadiyah- Tokoh lintas agama menyoroti kontribusi dan integrasi jemaat Ahmadiyah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia
Hari pertama pelaksanaan Jalsah Salanah Bandung Raya berlangsung khidmat di Masjid Mubarak, Jalan Pahlawan No. 71, Kota Bandung, Jumat 5 Desember 2025.
Acara tahunan tersebut dihadiri sejumlah tokoh lintas iman, termasuk perwakilan Jaringan Kerja Antar Umat Beragama atau JAKATARUB, Wawan Gunawan.
Baca juga: Lomba Rohani Tasyakur 100 Tahun Ahmadiyah Indonesia, Dari Kultum hingga Cerdas Cermat
Kehadiran Wawan Gunawan menjadi sorotan karena pandangannya terkait posisi jemaat Ahmadiyah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia.
Dirinya menegaskan bahwa konsep kekhilafan dalam Ahmadiyah bersifat spiritual dan tidak bertentangan dengan kewarganegaraan.
“Jadi adanya konsep kekhilafan, tetap berperilaku sebagai warga negara yang baik di Indonesia. Spiritualnya Islam Ahmadiyah, tetapi kewarganegaraannya Indonesia,” ujar Wawan.
Baca juga: Jemaat Ahmadiyah Bogor Terlibat Giat Jumat Bersih di Jalan Suryakencana
Ia menilai komitmen kebangsaan jemaat Ahmadiyah telah dibuktikan sejak masa awal perjalanan bangsa.
“Kontribusi teman-teman Ahmadiyah juga sangat besar. Banyak pahlawan berasal dari Ahmadiyah,” tutur Wawan.
Dirinya mencontohkan nama Arif Rahman Hakim serta diskursus sejarah tentang WR. Supratman yang pernah dibahas di berbagai literatur.
Baca juga: Jalsah Salanah 2025 di Kalbar Berjalan Aman, Dapat Dukungan Tokoh Adat
Lebih lanjut Wawan menyebut jika kontribusi tersebut tidak hanya berhenti pada aspek historis, tetapi juga nyata di masa kini.
“Warga Ahmadiyah menjadi penyumbang darah dan donor mata terbanyak,” katanya.
Selain itu, gerakan sosial Clean The City dinilai memberi dampak langsung bagi lingkungan perkotaan.
“Warga Ahmadiyah dimana pun membersihkan kota pada setiap kota itu sudah berpesta,” tambahnya.
Ia menyebut kegiatan tersebut relevan dengan tantangan eko-teologis saat ini.
Wawan menegaskan Ahmadiyah aktif membangun kolaborasi lintas agama di Indonesia.
“Bagus, Love for all, hatred for none,” pungkasnya.
Pernyataan ini menguatkan pesan kerukunan dalam suasana Jalsah Salanah yang berlangsung tertib dan damai. (*)
Kontribusi: Liana S Syam
Editor: Talhah Lukman A