Yogyakarta — Seorang mubaligh Ahmadiyah yang bertugas di Kota Yogyakarta memimpin doa dalam peringatan Haul ke-14 Gus Dur.
Dalam peringatan Haul ke-14 Gus Dur, Gusdurian Yogyakarta menggelar talk show ‘Rasan-Rasan Demokrasi Desa Bisa Apa.
Acara ini digelar di Pura Jagatnanta, Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul pada Jumat 19 Januari 2024.
Talkshow tersebut menghadirkan aktivis perempuan anti politik uang, Wasingatu Zakiyah, Lurah Panggung Harjo, Wayhyudin Anggoro, dan Penulis buku Ajaran-Ajaran Gus Dur: Syarah dari 9 Nilai Utama Gus Dur.
Hadir pula Koordinator Sekertariat Nasional Jaringan Gusdurian, Jay Akhmad.
Sebelum acara talkshow, panitia menghadirkan 6 orang perwakilan 6 agama dan kepercayaan meliputi satu orang masing-masing dari penghayat kepercayaan, Kristen Protestan, Katolik, Hindu, Buddha dan Islam yang berurutan.
Sesuai pengaturan dari panitia, pembaca doa Islam adalah Mubaligh Ahmadiyah yang bertugas di Piyungan, Yogyakarta yaitu Mln. Dildaar Ahmad Dartono.
Terlihat panitia tampak sigap dan terorganisir dalam mempersiapkan acara termasuk event pembacaan doa. Jauh sebelum acara, para pembaca doa telah dikontak tiga panitia yang berbeda dan didiskusikan teknikal acara sedetil mungkin.
Setelah sampai ke tempat acara, di samping ada ruang bagi para pengisi talkshow dan ruang panitia, ada ruang tersendiri bagi para pembaca doa dan berkali-kali briefing terjadi.
Dialog antara para pembaca doa dan panitia soal teks doa juga sering terjadi sehingga pembaca doa bebas menyusun isi doa asal tidak melenceng dari garis besar doa yang diharapkan panitia.
Cara panitia mengatur acara pada bagian yang sekecil-kecilnya bisa juga menjadi pembelajaran kita dalam melaksanakan acara yang sama.