Bekasi – Jemaat Ahmadiyah Bekasi menghadiri pertemuan Gusdurian pada Minggu 16 Februari 2025.
Acara ini Dihadiri oleh puluhan peserta dari berbagai kalangan, acara ini diadakan di Pondok Pesantren Al-Aziz, Kodau, Jatiasih, Kota Bekasi
Mengusung tema Menelusuri kerukunan umat beragama dala Gus Dur dari Kitab Kuning, komunitas Gusdurian mengajak para tokoh lintas agama untuk berdiskusi menelusuri ajaran serta pemikiran Gus Dur tentang kerukunan umat beragama dari kitab kuning.
Baca juga: Jemaat Ahmadiyah Singaparna Support Desa Cipakat Launching Desa Damai Berkelanjutan
Acara kali ini diisi oleh Kang Opi sebagai Koordinator Gusdurian Bekasi, K.H. Muqorrobin selaku Pengasuh Pondok Pesantren Al-Aziz dan Pembina Gusdurian Bekasi, Gus Ulil Abshar Abdalla selaku Pembina Gusdurian Bekasi dan ketua PBNU, Varid Putra Mbah Surip selaku Seniman Gusdurian Bekasi, dan Rizki Chiki selaku moderator diskusi tokoh lintas agama.
Adapun rangkaian acara kali ini yaitu zikir, manaqib dan maulid, orasi kerukunan Gus Ulil, diskusi tokoh lintas agama, pentas seni dan musik, dan doa lintas Iman.
Mln. Nasiruddin Ahmadi, Eko Wirawan, Deden D Sujana, Ujang Ahmad Suwandi, Firza Ilham Pratomo dan Athaurrahman Khan dari Muslim Ahmadiyah cabang Bekasi turut hadiri undangan Gusdurian Bekasi Raya ini.
Baca juga: Semarak Muawanah Gabungan Lajnah Imaillah dan Nashirat di Manislor
Tak luput juga Mln. Muhammad Said, Mahmud Yusuf dan Hilal Kun Arifin ikut hadiri undangan sebagai perwakilan dari Muslim Ahmadiyah cabang Tambun.
Mln. Nasiruddin Ahmadi menjadi salah satu narasumber dalam diskusi tokoh lintas agama sebagai perwakilan dari Muslim Ahmadiyah. Beliau mengutarakan bahwa relasi ikatan Gusdurian dengan Muslim Ahmadiyah telah terikat sejak tahun 2000.
Ikatan ini terjadi ketika dimana pimpinan Muslim Ahmadiyah Internasional, Khalifatul Masih IV, Hz. Mirza Tahir Ahmad ra datang ke Indonesia dan disambut hangat oleh mantan presiden Indonesia yang ke 4 -pada saat itu- KH Abdurrahman Wahid atau yang biasa dikenal dengan Gus Dur.
Baca juga: Jemaat Ahmadiyah Sintang Apresiasi Kinerja Jarot Winarno-Melkianus yang Kini Purna Tugas
“Selagi mereka yang membela NKRI dialah warga negara Indonesia yang baik”, ujar Mln. Nasiruddin Ahmadi.
Didalam beberapa media cetak dan media online ketika sebagian warga Muslim Ahmadiyah mendapat persekusi dan Gus Dur mengatakan bahwa dalam soal Ahmadiyah, ia akan tetap mempertahankan gerakan Ahmadiyah. Dan inilah bentuk komitmen Gus Dur terhadap Muslim Ahmadiyah.
“Ketika warga Muslim Ahmadiyah mendapatkan persekusi maka Gus Dur-lah yang terdepan membela warga Muslim Ahmadiyah”, lanjut Mln. Nasiruddin Ahmadi.
Di akhir diskusi, dirinya membacakan puisi untuk Gus Dur yang sangat menggugah hati para santri dan pendengar lainnya.
“Gus Dur, aku rindu. Aku rindu sosok Gus Dur dimasa kini. Pengorbananmu sangat besar, jasadmu memang menjauh dari kami namun semangat dan ruhmu akan semakin mendekat.”
Diskusi tokoh lintas agama ini dilanjutkan oleh beberapa tokoh lintas agama lainnya. Terlihat para santri dan peserta acara sangat antusias dalam menyimak dan berdiskusi membicarakan mengenai kerukunan dan kemanusiaan. *
Kontributor: Deslia Nisrina Hanifa
Editor: Talhah Lukman A