Bogor – Pengurus Pusat Pemuda Ahmadiyah atau kerap disebuah Majelis Khuddamul Ahmadiyah Indonesia (PPMKAI) berkolaborasi bersama Pengurus Pusat Pemudi Ahmadiyah atau Lajnah Imaillah (PPLI) menggelar kegiatan bertema, “Excellence Program 2022” yang bertempat di Gedung Baitul Affiyat, Desa Pondok Udik, Kec. Kemang, Bogor Jawa Barat. Pada Jum’at – Minggu 28-30/10/2022.
Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari ini, mempertemukan 30 peserta yang terdiri dari Khudam maupun Lajnah, dari seluruh Indonesia. Dan tercatat sebanyak 12 Lajnah Imaillah dan 19 Khuddam yang berhasil lolos dalam seleksi untuk mengikuti Excellence Program 2022 tersebut.
Ketua pelaksana Shakeel menuturkan kegiatan ini bertujuan untuk membentuk serta menciptakan generasi muda Ahmadiyah yang potensial, agar kedepannya mereka siap untuk beraktivitas di luar. Dalam hal ini berbaur dengan komuniatas serta oraganisai di luar Jemaat Ahmadiyah.
“Program kegiatan ini untuk mempersiapkan kader-kader Jemaat dalam kurun waktu satu tahun atau sepuluh tahun yang akan datang, baik Khudam maupun Li yang siap untuk beraktivitas di external dalam semua bidang apa pun mulai dari gerakan, pendidikan, kesehatan, sosial, dsb.” tuturnya.
Oleh karena itu para peserta yang berhasil mengikuti kegiatan Excellence Program 2022, mendapat berbagai macam pelatihan guna meningkatkan kapasitas dari sumber daya manusia khususnya generasi muda Ahmadi yang unggul (excellent), dengan menyuguhkan berbagai narasumber yang proposional dibidangnya. Seperti Mln. Dili (Mubaligh Daerah Jabar 02), Nina (Akademisi UIN Yogyakarta), Mln. Buldan (Mubaligh Daerah Markaz), Asfinawati (Aktivis HAM dan Dosen STHI Jentera), Ade Armando (Ketua Pergerakan Indonesia untuk Semua), Novri Susan (Sekjen Asosiasi Sosiologi Nasional), Airlangga Pribadi (Dosen Ilmu Politik UNAIR), Zulkarnain Lubis (Aktivis Kebudayaan), Syafaat (Dirjen Bimas Islam Kemenag) dan Taufik M Ahmad (Founder and Trainer tma & rekan)
Banyaknya narasumber yang mengisi dalam kegiatan Excellence Program 2022 menciptakan kesan yang membekas pada setiap peserta yang hadir. Sebagaimana Sundanis Agung Pertiwi salah saatu peserta dari Bali menyampaikan kesannya dalam mengikuti kegiatan tersebut.
“kegiatan ini menarik sekali karena kita mendapatkan banyak pengetahuan mulai dari management resiko, advokasi, dan tentang HAM itu sendiri.” ucapnya.
Diakhir ketua pelaksana Shakeel menyampaikan bahwa kegiatan ini tidak hanya menciptakan generasi muda Jemaat yang profesional dibidangnya. Namun sebagai sebuah wadah untuk mempererat solideritas akan suatu keresahan yang sama.
“Diharapkan titik sadar mereka sama, keresahan mereka sama, untuk sama-sama bangun dari dalam, memperkuat solideritas dari dalam sehingga bergerak keluar juga mudah.” pungkasnya.