Terbatasnya akses dan mobilitas bagi para penyandang disabilitas, menggerakan sekolompok pemuda pegiat sepeda dan olahraga untuk mendirikan komunitas Sepedaptif (Sepeda Adaptif) Indonesia.
Melalui Program Inspirasi +62 Kompas.com, Pemuda Ahmadiyah, Muzaffar I. Wibowo selaku Inisiator Sepedaptif (Sepeda Adaptif) yang menjadi narasumber dalam acara tersebut berbagi pengalaman bersama teman-temannya dalam membangun komunitas tersebut.
“Sejak 2017 bersama dengan beberapa kawan-kawan lainnya kami mencoba menginisiasi sebuah gerakan sosial-kemanusiaaan yang berbasis volunterisme yang berfokus pada penyediaan alat bantu mobilitas melalui sepeda adaptif yang khusus diperuntukan bagi penyandang disabilitas daksa” ujarnya
Sepedaptif Indonesia adalah komunitas penggiat sepeda adaptif untuk penyandang disabilitas daksa. Komunitas ini terbentuk pada tahun 2017 oleh 9 orang pemuda pegiat sepeda dan olahraga dengan berbagai latar belakang diantaranya Fedri, Iwan, Muzaffar, Idris, Omi, Fauzan, Paulo, Agus dan Apud.
Sepedaptif (Sepeda Adaptif) adalah bentuk modifikasi dari prinsip dasar kerja sepeda yang disesuaikan dengan kondisi fisik dan dirancang khusus sesuai kebutuhan dari penerima manfaat (penyandang disabilitas daksa).
Dipilih menjadi salah satu sarana yang memiliki manfaat baik secara fisiologis, emosional, sosial dan ekonomi. Manfaat fisiologis (kekuatan dan fleksibilitas, jangkauan gerak, kesehatan kardiovaskular); manfaat emosional (kepercayaan diri dan kesehatan mental); manfaat sosial (integrasi kelompok bermain dan inklusivitas); manfaat ekonomi (meningkatkan potensi peluang keberlanjutan dan ketahanan ekonomi bagi pelaku ekonomi penyandang disabilitas)
Sepeda adaptif yang pertama kali diproduksi adalah hasil dari 3 sepeda bekas yang didonasikan oleh masing-masing inisiator.
“sepeda adaptif yang pertama kali dibuat adalah hasil dari 3 sepeda bekas yang masing-masing kita donasikan, kita gabung jadi satu, dibuatnya di garasi rumah dengan keterbatasan alat dan akhirnya jadilah satu sepeda, itulah yang menjadi titik fondasi kita hingga bisa berdiri sampai saat ini” ujar Bowo
“Alhamdulillah saat ini kita sudah memiliki bengkel untuk tempat produksi kita” lanjutnya
Hingga saat ini total sepeda adaptif yang telah diproduksi sebanyak 7 sepeda, dengan 5 sepeda yang sudah aktif digunakan oleh penyandang disabilitas daksa di Indonesia.
“Total sepeda yang sudah dibuat ada tujuh sepeda adaptif dengan berbagai jenis, yang sudah aktif digunakan oleh penyandang disabilitas ada lima, dua sepeda lagi khusus untuk digunakan ketika ada event” ujar Bowo
Bowo mewakili Sepedaptif Indonesia berharap bahwa kegiatan sosial seperti ini menjadi perhatian khusus semua pihak untuk mewujudkan mimpi Indonesia yang inklusif. Menurutnya, para penyandang disabilitas juga berhak mendapatkan penghormatan dan kesamaan hak dengan orang lain, termasuk hak mendapatkan pelindungan dan pelayanan.
“kami berharap melalui sepeda adaptif ini kebermanfaataannya menjangkau lebih luas, kepedulian masyarakat terhadap isu-isu mobilitas terhadap penyandang disabilitas dan dukungan dari berbagai pihak stakeholder, media dll semakin meningkat agar menciptakan lingkungan yang inklusif” tuturnya