By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Warta Ahmadiyah
Youtube
  • Beranda
  • Berita
    • Mancanegara
    • Nasional
    • Daerah
  • Organisasi
    • Ansharullah
    • Khuddam
    • Lajnah Imaillah
  • Kebangsaan
  • Keislaman
  • Sosial
  • Rabthah
  • Opini
  • Siaran Pers
Font ResizerAa
Warta AhmadiyahWarta Ahmadiyah
Pencarian
Follow US
  • Berita
  • Organisasi
  • Kebangsaan
  • Keislaman
  • Sosial
  • Rabthah
  • Opini
  • Siaran Pers
© WartaAhmadiyah
Khazanah

Catatan kecil dari Kajian ‘Imam Mahdi’

Last updated: 15 Mei 2019 12:53
By Redaksi 307 Views
Share
SHARE

Bandung, (13/5). Jalan di Bandung agak macet. Mln. Ridwan Buton, saya dan Hakim serta crew MTA tiba pukul 14.30. Aula Kampus masih lengang. Crew MTA menyiapkan teknis shooting, narasumber kita, memanfaatkan waktu dengan memperbaiki bahan presentasi. Tidak lama kemudian, datang seorang bapak separuh baya, berpeci putih dengan wajah Timur Tengah. Bapak itu tanpa bicara lagi, langsung mengambil ‘mic’, melantunkan sholawat Nabi serta syair-syair bahasa Arab.

Saya simak isi syair itu menyanjung Nabi Muhammad saw serta Hadhrat Ali ra. Durasinya cukup panjang. Jeda sebentar ketika azan Ashar berkumandang. Lantas disambung lagi. Tampaknya ia sesepuh yang dihormati di kalangan Ijabi. Saya tanya ke Ustad Miftah yang duduk di samping saya, bapak itu siapa? Dijawabnya, ia seorang Habaib bernama AA (inisial). Singkat cerita, Mln. Ridwan Buton tampil sebagai pembicara. Diawali dengan ucapan terima kasih kepada tuan rumah, sapaan kepada narasumber dan hadirin atas kesediaan mendengarkan paparan Imam Mahdi menurut faham Ahmadiyah.

Bahasa Arab nya sangat fasih. Materi disampaikan berdasar al Qur’an, hadis pendapat ulama salaf, dengan bahasa Arab yang fasih. Saya perhatikan respon para narasumber dan para hadirin. Tidak berlebihan kalau saya katakan, mereka terpesona (menghindari diksi tersihir), atas bahasa Arab dari narasumber Ahmadiyah.

Setelah acara usai, ditutup dengan foto bersama. Apa yang terjadi ? Mln. Ridwan Buton diserbu hadirin, mencium tangan, meminta no hp, selfi foto seraya mengucap; “Terima kasih Ustad, ilmunya sangat bermanfaat bagi kami”.

Bagaimana dengan Habaib tadi? Beliau tidak ketinggalan menghampiri Mln. Ridwan dan menundukan kepala dengan dalam ke narasumber kita. Dari momen ini ada pelajaran yang dapat diambil. Pertama, para ahli Ijabi itu begitu Tawadhu kepada tamu apalagi jika tamu itu orang berilmu. Kedua, cium tangan adalah bentuk ekspresi penghornatan mereka pada tamu dan orang yang dihormati. (MM)

You Might Also Like

MUSLIMAH AHMADIYAH KENDARI GELAR BAKSOS RAMADHAN DALAM PERINGATI HARI KHILAFAT KE-111

Berbagi Ta’jil Jembatan Silaturahim

Rabtah Lajnah Imaillah Warungkiara ke Posyandu Kemuning

Bolehkah Menindik Bagian Tubuh?

Malaikat Penolong Berseragam Hijau dibalik Keputusan Bakorpakem Kabupaten Tanah Laut

By Redaksi
Follow:
MEDIA INFORMASI JEMAAT AHMADIYAH INDONESIA
Previous Article ”Saya ingin ada acara lanjutan dan diundang”.
Next Article Ahmadiyah dan Kebebasan Beragama Menjadi Pembahasan Utama Diskusi Publik Pasca Pemilu di Jawa Timur
Leave a Comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You Might Also Like

Khazanah

RAMADHAN BERKAH, MUSLIMAH AHMADIYAH CIPEUYEUM GELAR BAKSOS.

Redaksi 1 Min Read
Khazanah

MUSLIMAH AHMADIYAH CICALENGKA SILATURRAHIM KE YAYASAN ANAK YATIM “YAMUTI”

Redaksi 1 Min Read
Khazanah

‘Gebyar Rabtah LI Jabar 01’, Bersama Rajut Kembali Tali Silaturahim.

Redaksi 2 Min Read
Previous Next
Warta Ahmadiyah

Warta Ahmadiyah merupakan sumber resmi Jemaat Ahmadiyah Indonesia yang menyajikan ragam informasi seputar kegiatan dan pandangan Ahmadiyah mengenai berbagai hal.

Kategori

  • Berita
  • Organisasi
  • Kebangsaan
  • Keislaman
  • Sosial
  • Rabthah
  • Opini
  • Siaran Pers

Informasi

  • Redaksi
  • Kontak Kami
  • Kirim Berita

Copyright 2016 – 2023 @wartaahamdiyah.org All rights reserved

Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?