Pelaihari, (19/6). Allah SWT Maha Kuasa dalam memberikan mujizatNya. Ada hal yang menarik dibalik pertemuan dengan Pakem. Selama rapat koordinasi berlangsung pengurus Ahmadiyah merasakan banyak sekali pertolongan dari Allah SWT yang sama sekali tidak di sangka-sangka.
Tentunya hal ini berkat do’a semua pihak. Sehari sebelum rapat dilaksanakan Mubda Kalsel menggerakkan semua anggota mulai dari Bapak-bapak, Ibu-ibu bahkan anak-anak di wilayah Kalsel untuk berdoa bersama. Himbauan disampaikan melalui Whatsapp group dan japri (jaringan pribadi) kepada beberapa orang khusus, alhamdulillah semua menyambut labaik seruan tersebut.
Di pagi hari tepatnya Rabu, 19-6-2019. Mublok Pelaihari Mln. Khairul Anwar dan Mubda Kalsel berkoordinasi menentukan titik berkumpul di depan kantor Kejaksaan Negeri. Seluruh pihak dari Jemaat dengan tanpa beban bahkan bahagia siap menghadiri rapat. Itulah gambaran hati para murid Hz. Masih Mau’ud as yang datang di bagian pelosok Kalimantan Selatan. Mereka datang untuk membela hak-haknya sebagai warga negara.
Selama sidang berlangsung, orang yang di khawatirkan akan berpengaruh dalam keputusan ini tidak banyak berkomentar. Bahkan melalui beliau Ahmadiyah dapat bertabligh di forum resmi di depan para pimpinan daerah.
Kemudian ada orang penting di ruang rapat datang menghampiri dengan memberi ucapan selamat. “Wah bagus kalian berani sekali”. ucapanya, Rombongan tidak tahu maksudnya apa, namun analisa sementara mungkin beliau melihat pengurus Ahmadiyah yang hadir yang notabenenya datang dari sebuah plosok desa dan nampak mereka tidak memiliki pendididikan yang tinggi namun berani berbicara di forum resmi bahkan membantah para pimpinan daerah dan ulama yang mereka segani.
Di bagian akhir saat jam istirahat ada petugas berseragam hijau datang dari belakang menuju pihak JAI saat istirahat. Sambil menyodorkan map berwarna merah berkata “Pak, tolong diperiksa ya mungkin ada yang perlu di perbaiki” kata Bapak tetsebut. Tim buka map dan rupanya berisi draf keputusan yang akan disepakati nanti.
Setelah tim baca berulang-ulang ada bagian-bagian yang dicoret dan ditambahkan yang tentunya tidak akan merugikan diri sendiri. Petugas itu kembali ke dalam ruangan untuk mengeditnya. Tim mengira bahwa koreksi itu nanti di konfirmasi lagi ke pihak MUI ternyata tidak. Tepat pukul 13.00 WITA Bapak Kajari kembali ke ruang rapat dengan memimpin rapat. Beliau mengatakan rapat hari ini akan ada keputusan yang disepakati bersama. Lalu membacakan keputusan yang sudah dikoreksi tanpa dikurangi atau di tambah.
Tim berfikir seandainya keputusan tadi dikoreksi pada saat acara mungkin tidak di setujui pihak MUI. Lalu Bapak Kajari menanyakan kepada para hadirin, “Bagaimana Bapak MUI apa setuju dengan keputusan ini biar tidak lama-lama”. Bapak MUI terlihat menganggukan kepalanya dengan raut wajah yang berat hati. Mungkin keputusan itu tidak sesuai dengan harapannya, dan setelah foto bersama Ketua MUI datang dan berbisik kepada Mln Khairul Anwar. “Jalankan saja apa yang sudah kami sarankan”. Namun Mln. Khairul Anwar menjawab, “Ini sudah ada keputusan bersama Pak tidak bisa di rubah”.
Demikianlah pertolongan dari Allah SWT berupa malaikat berseragam hijau yang kami maksud dan tidak terduga datangnya. Semoga berbekat demi kemajuan Jemaat, aamiin.
Kontributor : Mln. Aminullah Yusuf / Mubda Kalsel