Jakarta Selatan – Jemaat Ahmadiyah cabang Kebayoran Jakarta Selatan menerima kunjungan komunitas Generasi Literat bersama 25 Sobat Literatnya di Masjid Al-Hidayah, Sabtu (4/3/2023).
Kunjungan ini dikemas dengan nama “Hang Out Kebhinnekaan” dengan tagline “Kenalan Dahulu, Sayang Kemudian”.
Kegiatan yang diinisiasi oleh Generasi Literat (GL) ini sebelumnya telah beberapa kali dilaksanakan bersama Jemaat Ahmadiyah Kebayoran. Tujuannya untuk meningkatkan pemahaman dan toleransi umat beragama, khususnya terhadap Ahmadiyah agar tidak ada lagi prasangka, kebencian dan kekerasan yang dapat merugikan siapapun atas nama agama.
Dalam kesempatan tersebut, perwakilan Ahmadiyah yang hadir diantaranya Mubalig Daerah DKI Jakarta Mln. Hafizurahman Danang beserta istri, Mubalig Cabang Kebayoran, Mubalig Jakarta Timur, Ketua Cabang Kebayoran dan jajaran pengurus badan-badan.
Tak ketinggalan beberapa Khudam (Pemuda Ahmadiyah) dan Lajnah (Perempuan Ahmadiyah) mudaturut menjadi peserta dialog. Selain melakukan dialog dan room tour, peserta juga merefleksikan sejauh mana wawasan yang didapatkan selama kunjungan berlangsung.
Sebelumnya, peserta dari luar Ahmadiyah diminta untuk mengisi kuesioner singkat, untuk mendapatkan gambaran sejauh mana mereka mengenal Ahmadiyah. Ternyata masih ada yang menempatkan Ahmadiyah sebagai agama, organisasi eksklusif bahkan bukan bagian dari Islam. Peserta kemudian diajak menyaksikan tayangan film “Selayang Pandang Ahmadiyah”, yang dilanjutkan dengan dialog serta tanya jawab.
Host dari GL membawa suasana sangat cair. Apalagi, narasumber dari Ahmadiyah juga menjawab setiap pertanyaan dalam suasana santai namun serius. Keingintahuan mereka tentang ajaran Ahmadiyah akhirnya terjawab dan diperoleh langsung dari sumbernya, didukung oleh buku-buku terbitan Ahmadiyah. Ternyata ajaran Ahmadiyah itu tidak seperti yang mereka ketahui selama ini.
Beberapa peserta yang rata-rata masih duduk di bangku kuliah juga turut memberikan kesan dan pesannya. Mereka berharap dialog seperti ini sering dilakukan agar masyarakat umum menjadi lebih paham tentang Ahmadiyah. Ada juga di antara peserta yang ingin kembali datang secara pribadi untuk berdiskusi lebih dalam tentang Ahmadiyah.
Mereka sangat terkesan, terlebih ketika melihat bahwa Ahmadiyah sangat disanjung di luar negeri. Lebih dalam lagi, tak sedikit yang mengetahui banyaknya kegiatan sosial yang dilakukan oleh Ahmadiyah, MTA dan terjemahan Alquran dalam 70 bahasa di dunia.
“Ahmadiyah ramah dalam edukasinya,” ujar salah satu peserta.
Sebagai kenang-kenangan, Jemaat Ahmadiyah Kebayoran memberikan buku berjudul “Krisis Dunia dan Jalan Menuju Perdamaian” serta “Apakah Ahmadiyah Itu?”.
Kontributor: Erni Raheela
Editor: Rahma Roshadi