Hampir di setiap negara wabah Pandemi Novel Korona Virus merebak membuat kegusaran dan kekhawatiran semua kalangan. Tidak sedikit masyarakat berlomba lomba mencari kebutuhan untuk perlindungan diri seperti masker, handsanitizer dan kebutuhan lainnya yang menyebabkan kelangkaan bahan produk di pasaran. Pada kondisi seperti sekarang ini tidak semua masyarakat mampu untuk mendapatkannya ditambah harga yang beredar cukup mahal.
Menanggapi edaran dari pemerintah daerah dan juga Pimpinan Jemaah Ahmadiyah pusat terkait penanganan pencegahan virus Korona, anggota LI (Lajnah Imaillah) dan Qaid Majelis Mataram berinisiatif untuk melaksanakan pencegahan dengan membuat masker berbahan kain dengan standar umum (3ply) yang bisa dicuci guna diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan, terutama warga pengungsi Ahmadiyah Lombok di Mataram yang sampai sekarang ini masih mengungsi di Asrama Transito.
Dengan donasi seadanya pembuatan masker dikerjakan mulai dari pembelian kain, penjahitan dan tidak lupa melalui tahapan sterilisasi dengan di cuci dan di setrika lalu di edarkan.
“Kita melihat pengungsi di transito yang masih harus bekerja di pasar sangat rentan terpapar virus korona, jadi untuk itu Lajnah Imaillah Mataram berinisiatif memberikan bantuan berupa masker dan handsanitiser yang di produksi sendiri”, tutur Ny. Fauziah selaku Ketua Lajnah Imaillah Mataram.
Sementara itu untuk sterilisasi tempat tempat umum seperti Mushola dan tempat Wudhu di transito dilakukan penyemprotan dengan cairan disinfektan yang di buat sendiri oleh Qaid Majelis Dik Dik Ahmad Sodik dengan standar pembuatan disinfektan yang sudah didapatkan dari pemerintah, tidak luput juga karpet dan sajadah yang di gunakan digulung serta lantai yang dipel untuk meminimalisir peredaran virus korona.
Dengan moto “ LOVE FOR ALL HATRED FOR NONE” bentuk kepedulian ini InsyAllah akan terus dikembangkan dan akan diperbanyak jumlahnya untuk bisa dimanfaatkan oleh orang banyak yang benar-benar membutuhkan.