Perayaan Tahun Baru 2020 di Kota Palangka Raya Ibu Kota Propinsi Kalimantan Tengah berlangsung sangat meriah dengan jubelan orang-orang dari segala penjuru kota berkumpul di Bundaran Besar.
Musik berderang keras dengan panggung yang besar di Bundaran Besar Kota Palangka Raya untuk menghibur masyarakat Kota Palangka Raya. Ribuan petasan dan terompet tentunya sangat laku terjual dengan berbagai jajanan pedagang kaki lima yang siap menjajakan makanan ringan untuk semua orang yang merayakan tahun baru 2020.
Perayaan Tahun Baru 2020 ini ternyata menyisakan tumpukan sampah yang berserakan disekitar Bundaran Besar Kota Palangkaraya.
Tepat pada tanggal 1 Januari 2020 Komunitas Clean the City (CtC) Kalimantan Tengah yang didukung oleh Humanity First Indonesia telah menginisiasi kembali kegiatan partisipasi publik untuk berpartisipasi aktif menjaga kebersihan diawal tahun baru 2020. Ketua Tim CTC Kalimantan Tengah Jeni Mulyana menyampaikan bahwa kegiatan bersih-bersih kota ini mengusung tema yang sama secara Nasional, yaitu #AwalidenganKebersihan.
CtC sebagai sebuah Komunitas peduli lingkungan yang sangat peduli tentang pentingnya mengedukasi masyarakat untuk menjaga kebersihan dimulai dari hal paling sederhana, membuang sampah pada tempatnya. Dengan adanya CtC ini ketua panitia menyerukan agar Perayaan Tahun 2020 tidak hanya dirayakan dengan ribuan petasan dan terompet tetapi seharusnya diawali dengan Ibadah Malam (Shalat Tahajud & Sholat Subuh bagi Umat Islam) untuk senantiasa berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa agar kedepannya diberikan kesuksesan dalam karir dan tentunya senantiasa berdoa kemajuan Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Daerah untuk memakmurkan masyarakat Kalimantan Tengah.
Dalam kegiatan bersih-bersih Kota Palangka Raya tersebut turut hadir pula Ketua Pimpinan Pusat Pemuda Majelis Khudamul Ahmadiyah Indonesia Mubarak Ahmad Kamil yang turut memimpin 100 orang Tim CTC Kalimantan Tengah yang terdiri dari anak-anak dan para orang tuanya melakukan aksi bersih-bersih kota di Bundaran Besar Kota Palangka Raya.
Mubarak Ahmad Kamil menyampaikan sebuah pesan usai semua sampah telah bersih dan terkumpulkan disatu titik, beliau menyatakan bahwa “Harapan kami dengan menjalankan kegiatan bersih-bersih kota usai perayaan tahun baru bisa dilaksanakan secara konsisten sehingga dapat tertanam dalam masyarakat di seluruh Indonesia termasuk khususnya untuk masyakarat Kota Palangka Raya bahwa budaya bersih adalah bagian dari karakter bangsa Indonesia dan semangat gotong royong masih tertanam dalam kebiasaan masyarakat.
Menjelang kegiatan ditahun ke-5 ini tidak kurang dari 72 titik di seluruh Indonesia (meningkat dari tahun lalu sebanyak 60 titik) termasuk Kota Palangka Raya yang telah siap melakukan Clean the City dengan dukungan penuh Pemerintah Daerah (dinas terkait) dikota masing-masing.
Beberapa titik di kota besar yang memiliki relawan banyak akan melakukan kampanye ‘Jaga Kebersihan’ dilakukan oleh 10-20 relawan, langsung di pusat-pusat keramaian atau kegiatan perayaan pada malam sebelum pergantian tahun, dengan alat peraga yang menarik perhatian dimalam hari, tujuannya mengingatkan masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan, sehingga paling tidak dapat mengurangi volume sampah berserakan.
Dalam kegiatan Clean The City seperti tahun-tahun sebelumnya hadir ribuan relawan bersama komunitas-komunitas lokal diberbagai kota (Majelis Buddhayana Indonesia, Jakatarub, Jarilima, Jubir Pancasila Komunitas Bela Indonesia, FJD, Mukti, dsb) yang ikut serta bersama-sama membantu para petugas kebersihan kota untuk membersihkan sampah usai perayaan pergantian tahun.
Usai bersih-bersih kota, Tim CTC Kalimantan Tengah melakukan aksi foto bersama di depan monumen Kota Palangka Raya Cantik sebagai bukti bahwa Bundara Besar telah bersih dari sampah yang berserakan.