Kabupaten Wonosobo mendapatkan kepercayaan untuk mengadakan Festival HAM Indonesia. Acara yang berlangsung selama tiga hari yaitu pada 13-15 November 2018, diprakarsai oleh Internasional NGO Forum on Indonesian Development (INFID), Komnas HAM, Kantor Staf Presiden RI, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, serta Pemerintah Kabupaten Wonosobo.
Acara ini diikuti oleh ratusan perwakilan pemerintah daerah serta masyarakat sipil dari seluruh Indonesia.
Kegiatan yang berpusat di Gedung Sasana Adipura Kencana Wonosobo ini diselenggarakan sebagai upaya mengkampanyekan persamaan hak antar manusia yang tidak boleh dibedakan.
Ketua Komnas HAM Indonesia mengatakan, “Kabupaten Wonosobo terpilih menjadi tuan rumah Festival HAM dikarenakan beberapa prestasi yang cukup dikenal, salah satunya adalah masyarakatnya yang menjunjung tinggi toleransi keberagaman serta fasilitas yang dianggapnya layak untuk disabilitas.”
Kabupaten Wonosobo dikenal Ramah Hak Asasi Manusia karena kabupaten yang dalam penyelenggaraan urusan pemerintahannya menerapkan pendekatan HAM untuk mewujudkan kabupaten yang menghormati, melindungi, memenuhi, menegakkan dan memajukan HAM.
Di dalam acara festival HAM 2018 ini Jemaah Ahmadiyah Indonesia (JAI) mendapat undangan langsung dari Komnas HAM yang di hadiri oleh Ketua Komite Hukum Jemaat Ahmadiyah Indonesia yaitu ibu Fitria Sumarni S.H, turut hadir juga Pengurus Daerah dan Para Mubaligh di Wilayah Jateng 2.
Pada hari kedua Festival HAM 2018 tepatnya pada Pleno ke 4 yang mengusung tema “Strategi Advokasi Legislatif dalam Implementasi HAM”. Ketua DPRD Wonosobo, Bapak Afif Nurhidayat mengatakan “Salah satu bukti nyata Wonosobo sebagai Kabupaten yang ramah HAM dalam segala aspek adalah, dalam hal keyakinan dan aktivitas keagamaan, yaitu ketika tahun 2005 Ahmadiyah mendapatkan persekusi dan tekanan dimana-mana, akan tetapi di Wonosobo Ahmadiyah mendapat jaminan keamanan sehingga Ahmadiyah di Wonosobo bisa aman dan nyaman melakukan aktivitasnya.
Di hari terakhir Festival Ham 2018 para peserta dan undangan di ajak berwisata kuliner ke salah satu pasar tradisional yang bernama pasar ‘Ting Njanti’ yang berada di desa Giyanti yang merupakan salah satu desa toleransi yang ada di Wonosobo, di desa ini ada 3 komunitas agama (Islam, Kristen, penghayat kepercayaan) yang hidup rukun dalam satu desa.
Sebagai puncak sekaligus penutup festival HAM 2018, acara dilanjutkan dengan sarasehan bersama Jenderal TNI (purn) Dr Moeldoko S.IP selaku Kepala Staf Kepresidenan. Dengan mengangkat tema “Budaya, Keragaman dan Toleransi” yang bertempat di Mesjid Al-Mansyur.
Bapak Moeldoko mengatakan ”Saya tidak senang jika ada sekelompok orang yang mengklaim diri paling benar. Bedakan budaya dengan agama. Sehingga Pancasila tetap tegak, sesuai semboyan Bhineka Tunggal Ika.”
Kontributor : Mln. Yora Setya Pratama