Nganjuk (24/5) pukul 13.30 WIB ditengah bulan suci Ramadan para pemuka agama, tokoh kepercayaan dan tokoh masyarakat yang tergabung dalam wadah Paguyuban pimpinan lintas agama dan kepercayaan mengadakan silaturrahmi dengan Dandim 0810.
Diantara rombongan, nampak hadir para delegasi agama dan kepercayaan: Hindu, Budha, Kristen, Islam (NU, Ahmadiyah), aliran kepercayaan seperti Majlis Luhur dan Sapto Dharmo, juga penggiat Lingkar Maiyah serta tokoh masyarakat.
Adapun perwakilan Muslim Ahmadiyah yang hadir adalah Mln. Sajid Ahmad Sutikno (Mubda Jatim 2) dan Tri Nurcahyono (Sekretaris Tabligh cabang).
Pertemuan siang itu bertujuan untuk membina dan merawat kehidupan rukun, harmonis, aman dan damai di kabupaten Nganjuk pasca Pilpres 2019, khususnya dalam kehidupan beragama.
Kunjungan para pengurus dan anggota paguyuban pemuka agama dan kepercayaan yang dipimpin oleh ketua paguyuban KH. Hasyim Jalaluddin itu diterima dengan sambutan hangat di ruang markas kodim oleh Dandim 0810 Letkol Kav. Joko Wibowo, SH, MH.
Dalam pertemuan di bulan puasa Ramadan itu, Joko Wibowo menyampaikan terima kasih atas kehadiran rombongan. Dalam kata sambutannya, ia mengatakan bahwa “dalam kehidupan beragama diperlukan adanya suasana yang serasi dan bergairah sehingga kehidupan beragama dapat berjalan kondusif dan damai. Hal ini sangat dibutuhkan karena hal itu merupakan hal yang sangat sensitif”.
Kemudian, KH. Hasyim Jalaluddin juga memberikan kata sambutan. “Paguyuban ini berdiri sekitar empat tahun lalu. Wadah swadaya ini berkegiatan murni bidang sosial kemasyarakatan, kemanusiaan dan saling anjangsana, tidak bernuansa politik. Semua untuk kontribusi pada bangsa dan negara”.
“Paguyuban pimpinan lintas agama dan kepercayaan kabupaten Nganjuk ini berbeda dengan FKUB, kami tidak resmi, tidak ber-SK. Semoga kami bisa memberikan sumbangsih untuk bangsa dan negara Indonesia, utamanya ikut mewujudkan situasi dan kondisi yang kondusif, aman dan damai. Dengan memberikan contoh pada umat dan masyarakat, bahwa kebersamaan itu indah, walaupun berbeda agama dan kepercayaan, tapi kita bisa hidup rukun bersama berbuat untuk semua umat. Serta ikut menjaga empat pilar negara kita yaitu Pancasila, UUD 45, Bhineka tunggal ika dan NKRI”, imbuhnya.
Acara dilanjutkan sesi perkenalan masing- masing pemuka, dan penanda tanganan pernyataan sikap paguyuban di depan Dandim 0810 pasca pengumuman dan penetapan hasil rekapitulasi Pilpres 2019 oleh KPU.
Ada empat item dalam surat pernyataan tersebut :
- Meneguhkan komitmen kebangsaan dalam rangka mengjaga empat pilar negara. Tujuannya memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.
- Mendukung tugas TNI-POLRI dalam mengawal keutuhan dan keamanan NKRI, serta mengecam tindak kerusuhan yang akan menciptakan kekacauan dan konflik, sehingga mengarah menjadi tindakan inkonstitusional dalam sikapi hasil pemilu
- Berharap pada semua pihak untuk menjaga kesejukan untuk tidak terprovokasi melakukan tindakan kekerasan dan pelanggaran hukum lainnya, tapi lebih kedepankan sikap santun, damai dan akhlak mulia
- Siap bersama-sama seluruh elemen bangsa, bersinergi dengan pemerintah, Kodim dan Polres dalam menjaga kondusifitas keamanan, ketertiban dan kedamaian di kabupaten Nganjuk.
Setelah berfoto bersama, delegasi Ahmadiyah memberikan suvenir kepada Dandim berupa buku karya Hadhrat Mirza Masroor Ahmad, Khalifah Spiritual Muslim Ahmadiyah Dunia “Krisis Dunia dan Jalan Menuju Perdamaian” dan “Legalitas Jemaat Ahmadiyah Indonesia”.
Selain itu, juga memberikan suvernir kepada ketua Paguyuban Lintas agama dan kepercayaan, KH. Hasyim Jalaluddin berupa buku “Alquran Menurut Mirza Ghulam Ahmad”.
Kontributor : Mln. Sajid Ahmad Sutikno