Aparat kepolisian juga menjadi sorotan dalam diskusi ini. Beberapa peserta menyebut aparat kepolisian melaksanakan tugasnya dengan baik yaitu memberikan penjagaan saat salat jumat di masjid-masjid milik Jamaah Ahmadiyah serta mendokumentasikannya.
DEPOK – Menindaklanjuti penelitan sebelumnya, Setara Institute mengadakan diskusi bersama perwakilan Jamaah Ahmadiyah Jabodetabek seperti Sindangbarang, Bogor, Depok, dan Cisalada, Minggu (11/9). Kegiatan yang berlangsung di Masjid Al-Hidayah, Depok ini Setara Institute mendatangkan dua penelitinya, Ismail Hasani dan Aminudin.
baca juga: [feed url=”http://warta-ahmadiyah.org/tag/depok/feed/” number=”3″]
Ismail Hasani yang juga bertindak sebagai ketua diskusi mempersilakan ketua Jamaah Ahmadiyah Bogor, Erik Ahmad Mubarik menceritakan pengalamannya selama menjabat ketua cabang di salah satu majelis di Kota Bogor tersebut. Ia menyebut hubungan masyarakat dengan anggota JAI Bogor terjalin sangat baik dan hampir tidak ada gesekan berarti. Pada kesempatan ini para peserta juga diberi kesempatan untuk menilai perhatian pemerintah dan sikap aparat kepolisian terhadap Jamaah Ahmadiyah, khususnya di Jabodetabek. Walau masih adanya diskriminasi dan intimidasi, para peserta menilai pemerintah setempat memberikan pelayanan yang semestinya kepada warga Ahmadiyah. Salah satunya perekeman KTP elektronik yang tidak dipersulit.
Aparat kepolisian juga menjadi sorotan dalam diskusi ini. Beberapa peserta menyebut aparat kepolisian melaksanakan tugasnya dengan baik yaitu memberikan penjagaan saat salat jumat di masjid-masjid milik Jamaah Ahmadiyah serta mendokumentasikannya.
Dalam diskusi yang dihadiri sedikitnya 20 orang ini, para anggota Jamaah Ahmadiyah berharapa pemerintah pusat mencabut surat keputusan bersama tiga menteri tentang Jamaah Ahmadiyah Indonesia dan meminta masyarakat tidak terpancing pemberitaan buruk mengenai Ahmadiyah yang disuarakan kelompok intoleran baik secara langsung maupun lewat media massa. Setara Institut sendiri menggunakan penelitan metode Focus Group Discussion terhadap kasus Ahmadiyah dengan empat indikator: penerimaan masyarakat terhadap warga Ahmadiyah, di lingkungan dan system proteksi dari tantangan atau ancaman, kepuasaan penilaian pemerintah pusat, sikap aparat kepolisian dan pemda setempat, serta harapan anggota Jamaah Ahmadiyah terhadap kondisi terkini yang dialaminya.
Kontributor : Fajar Ihsan
Editor : Talhah Lukman Ahmad