“‘love for all, hatred for none’ – nampak nyata dalam semua pekerjaan kalian. Ini adalah pesan yang kita harus melakukannya dengan baik sehingga kita akan menjadikan hidup lebih kuat, dan lebih bersatu di masa depan.”
Perdana Menteri Inggris, Theresa May, memuji Jamaah Muslim Ahmadiyah atas kontribusi mereka terhadap perdamaian dunia, terutama kampanye mereka “United Againts Extremism”.
Ia berbicara pada acara penutupan Jalsah Salanah, pertemuan tahunan ke-50 Jamaah Ahmadiyah.
Diwakili oleh Menteri Penerbangan (Minister of Aviation), Lord Ahmad, Perdana Menteri Inggris mengatakan:
“Jalsah Salanah adalah kesempatan untuk merayakan kontribusi besar Ahmadiyah bagi masyarakat, apakah itu pengumpulan dana untuk Poppy Appeal, penyelenggaraan buka puasa antar iman selama bulan Ramadhan, atau membantu menyalurkan bantuan kepada orang-orang miskin di seluruh dunia. Itulah Jamaah Muslim Ahmadiyah dalam aksi nyata: Welas asih, berjiwa sosial dan sangat berkomitmen.”
baca juga : [feed url=”http://warta-ahmadiyah.org/tag/agustus-2016/feed/” number=”3″]
May, yang secara resmi menyatakan simpatinya atas peristiwa pembunuhan seorang Muslim Ahmadi Asad Shah, mengatakan: “Tahun ini, kami terkejut dan gerah dengan pembunuhan seorang Muslim ahmadi, Asad Shah,” ia menggambarkan keanggotaannya sebagai “orang yang sangat mencintai perdamain dan saling pengertian diantara masyarakat – nilai-nilai yang ditegaskan oleh Ahmadiyah, dan juga negara kita tentunya. Kita harus terus menjunjung tinggi hal tersebut, dan kita harus melakukannya bersama-sama. Salah satu contoh yang sangat baik adalah kampanye kalian “United Against Extremism”.
Ia menyatakan kepuasannya atas interaksi dengan pemimpin Ahmadiyah, Hazrat Mirza Masroor Ahmad dan kunjungannya ke markas Ahmadiyah UK, Masjid Baitul Futuh, baru-baru ini. Ia mengatakan, “Motto kalian – ‘love for all, hatred for none’ – nampak nyata dalam semua pekerjaan kalian. Ini adalah pesan yang kita harus melakukannya dengan baik sehingga kita akan menjadikan hidup lebih kuat, dan lebih bersatu di masa depan.”
Pada sesi pembukaan Jumat lalu, perwakilan dari Negara Nigeria, yang juga merupakan Amir Jamaah Muslim Ahmadiyah Nigeria, Dr. Mashhuud Adenrele Fashola, mencatatkan diri dalam tonggak keberadaan 100 tahun Ahmadiyah di negara itu.
Sumber: Today News World
Alih bahasa: Mln. Khaerudin Ahmad Jusmansyah