Dikelola Tiga Khuddam Bersaudara, Racikan Khusus Chef Hotel Bintang Lima
Bogor memang surganya kuliner di Jawa Barat. Dari makanan tradisional hingga modern. Dari selera Sunda hingga Asia Timur. Bagaimana jadinya jika teriyaki khas Jepang diolah oleh chef asli Sunda?
Puluhan ribu anak muda Kota Bogor memadati Gelanggang Olah Raga (GOR) Padjajaran, Bogor tengah sejak Jumat 29 Juli hingga Minggu 31 Juli 2016. Tiga hari berturut-turut itu memang bisa dibilang harinya kawula muda Bogor. Mereka menyerbu puluhan bahkan ratusan stand di hajatan Bogor Clothing Market 2016.
baca juga: [feed url=”http://warta-ahmadiyah.org/tag/bogor/feed/” number=”3″]
Dengan embel-embel clothing bukan berarti isinya hanya tas ataupun pakaian, pengunjung pun dapat mengisi perut di beberapa stand kuliner yang ada di area Bogor Clothing Market 2016 ini. Salah satunya Duls Yaki Streetfood yang menyajikan beragam menu khas Jepang.
“Kita ambil masakan Jepang karena gampang diolahnya. Bumbu-bumbunya juga simpel,” ujar Abdul Halim, Sabtu (30/7).
Pria yang akrab disapa Halim ini juga menjelaskan bahwa Duls Yaki Streetfood ini mengambil konsep street food dengan menyajikan hidangan yang siap disajikan dengan kemasan minimalis dan asyik untuk dijadikan teman nongkrong. Selama gelaran Bogor Clothing Festival 2016, Duls Teriyaki buka dari pukul 16.00-23.00 WIB.
“Pilihannya banyak ada yakitori dengan beragam pilihan saus. Ada juga chicken wings, sate udang, dan sate ikan. Untuk minuman ada melon mint dan green tea ocha,” tambah chef di salah satu hotel bintang lima ini.
Agil, salah seorang pengunjung mengatakan dia sengaja datang karena penasaran dengan rasa hidangan Duls Yaki Streetfood yang ia lihat di media sosial.
“Sengaja nih abis kuliah terus main bola. Sebelum malam khuddam mampir ke sini dulu,” kata mahasiswa Diploma III IPB ini.
Sementara itu Abdul Hamid yang merupakan kakak sekaligus manajer oprasional Duls Teriyaki mengatakan pilihannya untuk membuka gerai di Bogor Clothing Festival ini karena eventnya yang mewah dan pengunjungnya mayoritas anak muda.
“Selain gila belanja. Anak muda Bogor juga gila makan,” kata anggota khuddam Sindangbarang ini. Dia juga mengakatan tidak ambil banyak keuntungan dalam keikutsertaan dalam event anak muda terbesar di Kota Bogor ini. Menurutnya Duls Yaki Streetfood di Bogor Clothing Market 2016 ini hanya untuk menjajal respon kawula muda Bogor terhadapa masakan Asia Timur, khususnya Jepang. Selain dibantu Halim, Hamid juga mengajak adik bungsunya, Ibad.
“Ya mumpung libur. Biar dia ada kegiatan,” tambah Halim.
Untuk harga, Hamid menyebut masih terjangkau untuk saku pengunjung yang kebanyakan mahasiswa dan pelajar. Dia mematok dari kisaran Rp.15.000 – Rp.50.000,-/menu. Soal rasa, Halim menjamin untuk rasa tidak kalah dengan gerai masakan Jepang yang menjamur di beberapa wilayah di Jabodetabek.
“Promo kita manfaatkan media sosial. Paling sering sih Instagram,” pungkas Hamid.
Laporan : Talhah Lukman Ahmad