WALISONGO Lawyers Club demikian nama kegiatan yang dilaksanakan BEM Fakultas Syariah dan Hukum di Aula Kampus 3 UIN Walisongo Semarang, Jawa Tengah, Selasa 1 Des 2015. Peserta dari mahasiswa termasuk undangan ada sekitar 80 orang.
Temanya adalah Agama-agama di Nusantara. Pembicara ada dari perwakilan Jamaah Islam Ahmadiyah Indonesia atau JAI, Buddha, Islam NU, Konghucu, Jurnalis AJI, Sedulur Sikep, wakil Rektorat, dan Kepolisian.
JAI diwakili oleh Mahmud Mubarik. Mubarik menyampaikan, segenap makhluk adalah keluarga Allah, yang Allah cintai dari makhluk-Nya adalah mereka yang berlaku baik terhadap makhluk-Nya.
Indonesia adalah rumah kita bersama yang wajib kita pelihara. Sesama bangsa harus saling menghornati, tidak memaksakan kehendak, menjauhkan diri dari kekerasan.
Menanggapi pertanyaan moderator tentang apakah JAI memiliki perbedaan dgn Ahmadiyah di luar negeri terkait dengan cinta tanah air, Mubarik menjawab, seluruh orang Ahmadi di dunia wajib mencintai tanah air mereka masing-masing serta taat pada Pemerintah yang sah di negara mereka.
Topik diskusi melebar ke masalah pendidikan toleransi, tindakan kepolisian dalam menghadapi tindak kekerasan, konsep rahmatan lil alamin, ajaran kedamaian dan cinta kasih menurut Budha serta Konghucu, dan hubungan budaya serta agama.
Acara dimulai pukul 9.30 berakhir pada 12.30.
Di akhir acara, Amir JAI Daerah Semarang, Syafei, menyerahkan kenang-kenangan buku “Inti Ajaran Islam” dan “Krisis Dunia” kepada Ketua BEM.
Reporter: Agus Supriyanto; editor: Rahmat Ali Daeng Mattiro