Banyumas- Seminar Nasional 2025 diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Studi Agama-Agama (SAA) UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri sukses digelar.
Acara ini berlangsung di Auditorium UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto, Senin 29 September 2025.
Seminar bertema ‘Memperkuat moderasi beragama melalui strategi kolaboratif untuk menangkal ekstremisme dan merawat perdamaian di tengah dinamika global’ ini menghadirkan dua pemateri utama.
Pertama yaitu Lukman Hakim Saifuddin, mantan Menteri Agama RI periode 2014–2019, dan Mln. Nizamuddin Sofa Adnan yang merupakan Mubaligh Daerah Jemaat Ahmadiyah Jawa Tengah.
Baca juga: Jemaat Ahmadiyah Sulutgo Hadiri Konferensi Seputar KBB hingga Gelar Pameran Al Quran
Dalam paparannya, Lukman Hakim Saifuddin menekankan pentingnya moderasi beragama dalam kehidupan bermasyarakat di Indonesia.
Ia menjelaskan bahwa prinsip moderasi beragama mengedepankan nilai-nilai universal kebaikan agama sebagai titik temu bersama, sementara nilai-nilai partikular menjadi ranah praktik beragama masing-masing individu atau kelompok.
Hal ini dianggap krusial untuk mencegah paham ekstremisme yang berlebihan dan merusak kerukunan.
Baca juga: Bareng Komunitas Lingkungan dan Anak Muda, Relawan Clean The City Bersih-Bersih Lapangan Banteng
Hadirkan Pameran Al-Quran dengan terjemahan dalam berbagai bahasa
Sementara itu, Mln. Nizamuddin Sofa Adnan juga menyampaikan pandangannya mengenai moderasi beragama, menyoroti perlunya dialog dan kolaborasi antarumat beragama untuk menjaga perdamaian di tengah dinamika sosial dan global.
Selain seminar, kegiatan ini juga dimeriahkan dengan pameran yang digelar oleh Jemaat Muslim Ahmadiyah Purwokerto.
Baca juga: Audiensi dengan Walikota, Pengurus Masjid Al Misbah Ahmadiyah Bekasi Siap Berkontribusi
Pameran menampilkan terjemahan Al-Quran dalam berbagai bahasa, menarik minat banyak pengunjung, terutama mahasiswa lokal dan mahasiswa asing yang hadir.
Para pengunjung aktif berdialog mengenai keberagaman bahasa dan budaya dalam praktik beragama serta pentingnya moderasi dalam beragama.
Kegiatan seminar dan pameran berlangsung dengan lancar dan diikuti antusias oleh peserta yang aktif berdiskusi dengan para pemateri.
Seminar ini diharapkan dapat memperkuat pemahaman moderasi beragama di kalangan masyarakat, khususnya generasi muda dan sebagai upaya menangkal ekstremisme dan merawat perdamaian di Indonesia. *