Banyumas – Warga Ahmadiyah Banyumas kembali berpartisipasi dalam forum Kopi, Ngaji, dan Diskusi (Kongsi) edisi keempat.
Kali ini, acara diselenggarakan di Alun-Alun Purwokerto pada Selasa malam, 22 Juli 2025, mulai pukul 20.00 WIB. Sebanyak 21 peserta hadir, didominasi oleh mahasiswa, santri, dan alumni pondok pesantren.
Tema utama diskusi pada edisi ini adalah adab mandi wajib (mandi janabah), dengan rujukan Kitab Maroqil Ubudiyah, syarah dari Kitab Bidayatul Hidayah karya Imam Ghazali.
Maulana Dzia Ulhaq, salah satu penggagas Kongsi dan mahasiswa S2 di UIN Saizu Purwokerto, menjadi pemantik diskusi.
Ia menjelaskan bahwa Rasulullah SAW mengajarkan adab mandi wajib dengan sangat teliti untuk membersihkan fisik dari najis dan menyucikan jiwa.
Prosesnya dimulai dengan membersihkan kotoran yang menempel di tubuh, dilanjutkan dengan berwudu, mencerminkan keterkaitan antara kebersihan fisik dan spiritual.
Baca juga: Clean The City Banyumas Raya dan Komunitas Lain Bebersih Alun-Alun, Puntung Rokok jadi Sasaran
Tata cara mandi yang diatur rapi, seperti menyiram kepala tiga kali, lalu bagian tubuh kanan, kemudian kiri, mengandung nilai kebaikan. Penting juga untuk memastikan seluruh tubuh, termasuk sela-sela yang tersembunyi, benar-benar bersih dari kotoran.
Setelah sesi materi dan diskusi, acara dilanjutkan dengan bincang-bincang mengenai pengukuhan status Kongsi.
Aftoni, penggagas Kongsi lainnya, menegaskan bahwa acara ini terbuka untuk siapa saja, dari latar belakang apa pun.
Baca juga: Lajnah Imailah Daerah Tasikmalaya Hadiiri FGD yang Digelar KPAD, Bahas Hak Anak
Tema diskusi juga akan diperluas ke berbagai topik menarik lainnya di masa mendatang.
Perwakilan Jemaat Ahmadiyah, Ahmad Yusuf Widodo menambahkan bahwa Masjid Nusrat Jemaat milik Ahmadiyah Purwokerto siap menjadi lokasi kegiatan Kongsi di kemudian hari.
Lokasinya yang dekat dengan Alun-Alun Purwokerto dan teras masjid yang bersih dan luas dapat dimanfaatkan untuk acara diskusi seperti Kongsi.