Sintang – Kursus Pendidikan Agama (KPA) 2025 atau yang juga dikenal sebagai pesantren kilat Jemaat Ahmadiyah Indonesia resmi digelar di Desa Balaiharapan, Kecamatan Tempunak, Kabupaten Sintang.
Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari berbagai pihak, termasuk pemerintah desa, tokoh agama, dan tokoh lokal lainnya.
Amir Daerah Pimpin Langsung Acara Pembukaan
Acara pembukaan KPA dilaksanakan pada Sabtu, 29 Juni 2025 pukul 09.00 WIB di Masjid Miftahul Huda, Balaiharapan. Pembukaan dipimpin langsung oleh Muhtar Hadi, Amir Daerah Kalimantan Barat, yang juga memberikan sambutan resmi.
Baca juga: Mencetak Generasi Emas, KPA Sukses Terselenggara di Tasikmalaya
Kegiatan ini diawali dengan siaran langsung dari pusat Jemaat Ahmadiyah Indonesia, kemudian dilanjutkan secara tatap muka. Sekitar 60 peserta dari Balaigana, Sintang, Entikong, dan sekitarnya mengikuti kegiatan ini secara langsung.
Apresiasi dari Pemerintah Desa dan Tokoh Setempat
Panitia turut mengundang unsur pemerintahan dan tokoh lokal. Hadir dalam kegiatan ini antara lain Kepala Desa Balaiharapan Ali Musbihin, Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Apid, serta tokoh agama setempat, yang menyampaikan sambutan dan motivasi.
Kepala Desa menyampaikan bahwa pemerintah desa sangat mengapresiasi kegiatan ini sebagai sarana membentuk karakter generasi muda yang kuat secara moral dan spiritual.
“Kami bersyukur dapat menghadiri pembukaan pesantren kilat yang dilaksanakan oleh saudara-saudara Ahmadiyah. Kami berharap, kegiatan ini dapat membentuk anak-anak menjadi pribadi yang pandai, berbudi pekerti luhur, dan memahami ajaran agama,” ujarnya.
Baca juga: Harmoni Lintas Iman,Jemaat Ahmadiyah dan UIN Saizu Kunjungi Penghayat Sapta Darma Banyumas
Ia juga menekankan pentingnya mengikuti arahan para pembimbing dan menjaga semangat belajar.
“Apa yang diajarkan di sini harus benar-benar diikuti, karena ini sangat bermanfaat bagi kehidupan anak-anak ke depan,” lanjutnya.
“Meskipun ada perbedaan, mari kita tetap menjaga keharmonisan dan kerukunan di lingkungan kita. Pemerintah desa sangat berharap ketertiban dan keamanan tetap terjaga,” pungkasnya.
Baca juga: Jemaat Ahmadiyah Jatim Bersilaturahmi ke Pesantren Tebuireng dan Komunitas Gusdurian Jombang
Ketua BPD, Apid, yang beragama Katolik, juga menyampaikan apresiasi terhadap pelaksanaan kegiatan ini dan nilai-nilai toleransi yang ditunjukkan.
“Saya bersyukur bisa hadir di kegiatan ini. Walaupun saya tidak mengerti isi sambutan berbahasa Arab, saya nikmati saja acaranya. Ini kegiatan yang positif bagi anak-anak,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan pesan persatuan dalam keberagaman.
“Kita memang berbeda, tapi perbedaan itu adalah hal biasa dan indah. Semua agama mengajarkan kebaikan, dan yang tidak baik biasanya adalah manusianya, bukan agamanya,” tegasnya.
“Kalau ada yang berbuat buruk, jangan salahkan agamanya. Kita semua harus saling menghargai agar kerukunan terus terjaga,” tambahnya.
Sekilas Materi KPA
KPA berlangsung dari 29 Juni hingga 3 Juli 2025. Materi mencakup Al-Qur’an, hadits, sejarah Nabi Muhammad SAW, sejarah pendiri Ahmadiyah, serta pendidikan akidah, akhlak, dan pengetahuan umum. Materi disampaikan secara interaktif dan menyesuaikan jenjang usia peserta.
Doa dan Harapan Bersama
Acara ditutup dengan doa oleh Mln. Sajid Ahmad Sutikno, Mubaligh Daerah Kalbar 2, yang mendoakan kelancaran kegiatan, keberkahan bagi para peserta, serta keselamatan dan kemudahan dalam segala urusan bagi seluruh warga Desa Balaiharapan.
KPA Ahmadiyah 2025 menjadi wadah pendidikan karakter dan keagamaan yang positif bagi generasi muda.
Dukungan dari pemerintah desa dan tokoh lintas agama mencerminkan kuatnya semangat toleransi dan persatuan yang terus dijaga di Balaiharapan. *
Kontributor: Sajid Ahmad S
Editor: Talhah Lukman A