Yogyakarta- Jemaat Ahmadiyah Indonesia menggelar pameran Al Quran dengan terjemahan 100 Bahasa di dunia.
Pameran ini digelar bersamaan dengan acara seminar publik dan perilisan buku dalam rangka peringatan 100 tahun Jemaat Ahmadiyah di Indonesia di Gedung Kuliah Terpadu Lantai 4 Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, Kamis 27 Februari 2025.
Tema yang diangkat ‘Meneguhkan Toleransi dan Perdamaan bagi Semua’ hasil kerjasama antar Institute of Southeast Asian Islam (ISAIs) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dengan Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI).
Salah satu terjemahan Al Quran yang dipamerkan yaitu Al Quran terjemahan Bahasa Jawa. Al Quran Terjemahan Bahasa Jawa ini telah dicetak sebanyak 1.000 eksemplar pada bulan Januari 2025. Dicetak dalam ukuran 15,6 x 23,4 cm dengan 1278 halaman ditambah 12 halaman romawi.
Dengan diterbitkannya Al Quran Terjemahan Bahasa Jawa ini menunjukkan dedikasi tinggi dari JAI sebagai Islam yang erat dan dekat dengan masyarakat Indonesia, juga memperkuat keragaman budaya dan persatuan bangsa.
Proses penterjemahan Al Quran ke dalam Bahasa Jawa ini membutuhkan waktu tak kurang dari 10 tahun.
Terjemahan Al Quran ini adalah wujud dari program Jemaat Ahmadiyah untuk menerjemahkan Al Quran ke dalam 100 bahasa dunia.
Upaya ini penting bagi pelestarian bahasa lokal dan penyebaran nilai-nilai damai Islam yang dekat dengan kehidupan sehari-hari masyarakat.
Badan Pusat Statistik menyatakan bahwa Suku Jawa adalah suku terbesar dengan proporsi sekitar 40,05 persen dari jumlah penduduk Indonesia sehingga penyediaan Al Quran dalam bahasa Jawa merupakan upaya yang sangat relevan dan efektif untuk mendekatkan mereka pada ajaran Islam.
Penerjemahan ini juga merupakan tanggapan terhadap fitnah atau hoaks yang menyatakan bahwa Ahmadiyah memiliki kitab suci lain, yang terbukti bahwa Ahmadiyah selalu setia pada Al Qur’an sebagai kitab suci Islam serta mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Penterjemahan Al Quran juga sebagai langkah yang akan memperkuat hubungan harmonis antarumat beragama di Indonesia dan semakin menunjukkan bahwa Ahmadiyah adalah bagian dari Islam yang cinta damai dan peduli pada keberagaman budaya.
Selain Al Quran Terjemahan Bahasa Jawa, juga dipamerkan Al Quran Terjemahan Bahasa Sunda serta bahasa negara-negara di benua Afrika, Eropa, dan Asia.
Terjemahan Al- Quran dalam bahasa-bahasa di Afrika seperti bahasa Swahili, Asante, dan Yoruba. Terjemahan Al- Qur’an bahasa di negara-negara Eropa seperti bahasa Inggris, Jerman, Spanyol, Prancis, Italia, Catalan, dan Rusia. Sedangkan terjemahan Al Qur’an dalam bahasa-bahasa di Asia seperti bahasa Jepang, China dan Korea.
Pameran ini mendapat antusiasme yang tinggi dari mahasiswa UIN Sunan Kalijaga serta para peserta seminar publik dan perilisan buku. Mereka berbondong-bondong untuk melihat langsung koleksi Al Qur’an dengan terjemahan dalam 100 bahasa dari seluruh dunia.
Mahasiswa yang berasal dari Yogyakarta dan Indramayu menyampaikan bangga melihat terjemahan Al Quran dalam bahasa Jawa dan bahasa Sunda karena itu adalah bahasa di kampung halaman mereka.
Tak hanya mahasiswa, Pameran Al Quran ini juga dikunjungi oleh Rektor UIN Sunan Kalijaga, Prof. Noorhaidi Hasan, MA, Ph.D., serta Wakil Rektor 2 Bidang Administrasi Umum, Perencanaan, dan Keuangan, Dr. Mochamad Sodik, S.Sos dengan didampingi oleh Drs. Mahmud Mubarik, Sekr. Isyaat PB JAI dan Mln. Murtiyono Yusuf Ismail, Mubaligh Daerah DIY.
Hadir perwakilan dari Pengurus Besar JAI sebagai pelaksana operasional di lapangan yaitu Naib Qaid Tabligh PPMA Bidang Pameran dan Tabligh Desk ZainudaIkhwanul Aziz, didampingi oleh Qaid Isyaat PPMA Dadang S. Nasir Ahmad serta Viki Candra Tahir Ahmad selaku Driver dan Dokumentasi. Acara pameran tersebut mendapatkan dukungan teknis dari Jemaat Ahmadiyah Cabang Yogyakarta.
Pameran Al Quran 100 bahasa ini tidak hanya menunjukkan keseriusan Jemaat Ahmadiyah dalam mendakwahkan Islam ke seluruh penjuru dunia, namun juga memperkenalkan keindahan dan keunikan Al Qur’an, serta memperkuat kesadaran dan kebanggaan akan keragaman budaya dan bahasa di dunia. *
Kontributor: Rakhmat Fithri Adi