Bandung – Ahmadiyya Muslim Lawyers Association (AMLA) Indonesia sukses menggelar Musyawarah Nasional (Munas) Ke-2 yang berlangsung pada 12-13 Oktober 2024 di Masjid Mubarak, Jalan Pahlawan, Bandung. Acara ini dihadiri oleh lebih dari 20 peserta yang terdiri dari pengurus dan anggota AMLA serta para tamu undangan dari berbagai daerah di Indonesia, dengan agenda utama pembahasan anggaran dasar AMLA dan penguatan visi serta misi organisasi. Munas ini berlangsung selama dua hari, dengan tema sentral “Meningkatkan Integritas dan Profesionalitas AMLA dalam Penghidmatan kepada Jemaat Ahmadiyah.”
Hari Pertama: Pembukaan dan Pembahasan Anggaran Dasar
Munas Ke-2 AMLA dimulai dengan penuh khidmat melalui sesi pembukaan yang diawali dengan kata sambutan dari Amir Nasional Jemaat Ahmadiyah Indonesia yang disampaikan melalui rekaman video. Beliau mengutip sabda hudhur dalam mulaqat tanggal 9 Agustus 2022, “Jika mereka ahmadi yang sejati dan mereka mengerti pentingnya ahmadiyah, mengerti pentingnya pelayanan terhadap umat manusia, dan mengerti pelayanan terhadap jemaat maka pasti mereka akan maju untuk bergabung dengan asosiasi AMLA ini.”
Selain itu, sambutan dari Chairman, International Ahmadiyya Muslim Lawyers Association, Mr. Jonathan Butterworth, juga disampaikan melalui rekaman, menekankan pentingnya partisipasi anggota dalam AMLA. Setelah itu, Naib Amir Jemaat Ahmadiyah Bidang Pengawasan Pelaksanaan Program (P3), Bapak Ahmad Supardi, memberikan sambutannya secara langsung. Dalam pidatonya, beliau menggarisbawahi pentingnya profesionalitas dalam menjalankan tugas-tugas keadvokatan serta integritas dalam melayani kebutuhan hukum jemaat.
Setelah sesi pembukaan, acara dilanjutkan dengan agenda inti, yakni pembahasan anggaran dasar AMLA. Diskusi berlangsung intensif dan penuh semangat hingga pukul 21.00 WIB, dengan partisipasi aktif dari seluruh peserta. Para ahli hukum yang hadir mengevaluasi struktur dan isi anggaran dasar organisasi, dengan tujuan untuk memastikan relevansi serta peningkatan efektivitas organisasi dalam menjalankan perannya.
Hari Kedua: Rekreasi dan Penutupan
Setelah diskusi yang produktif pada hari pertama, kegiatan pada hari kedua Munas dilaksanakan dengan suasana lebih santai. Para peserta mengikuti program rekreasi mengelilingi beberapa destinasi bersejarah di Kota Bandung dengan menaiki Bandros (Bandung Tour on Bus), yang merupakan bus wisata ikonik kota ini. Rute perjalanan meliputi beberapa titik penting seperti Gedung Sate, Museum Konferensi Asia Afrika, dan Balai Kota Bandung. Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang untuk melepas penat setelah diskusi panjang, tetapi juga menjadi momen untuk mempererat hubungan antar anggota AMLA dari berbagai daerah.
Meningkatkan Peran dan Penghidmatan
Munas Ke-2 AMLA Indonesia menjadi momentum penting untuk memperkuat komitmen organisasi dalam melayani Jemaat Ahmadiyah. Dengan tema “Meningkatkan Integritas dan Profesionalitas AMLA dalam Penghidmatan kepada Jemaat Ahmadiyah,” para peserta sepakat bahwa AMLA harus terus menjadi garda terdepan dalam memastikan hak-hak hukum jemaat terlindungi, terutama di tengah tantangan hukum dan sosial yang dihadapi oleh Jemaat Ahmadiyah di Indonesia.
Acara ini juga menunjukkan komitmen AMLA dalam meningkatkan kompetensi profesional anggotanya serta memperkuat kerjasama baik di tingkat nasional maupun internasional, sejalan dengan tuntutan zaman dan dinamika hukum yang berkembang. Munas ini diharapkan mampu memperkuat langkah-langkah strategis AMLA dalam menegakkan keadilan bagi seluruh anggota Jemaat Ahmadiyah di Indonesia.
Dengan berakhirnya Musyawarah Nasional ini, AMLA Indonesia diharapkan mampu melanjutkan perjuangannya dalam menjaga integritas dan profesionalitas sebagai organisasi hukum yang berkhidmat kepada masyarakat, terutama dalam konteks pembelaan hak asasi dan kebebasan beragama.