Solo – Bangga akan setiap perbedaan, menjadi kunci dari keharmonisan suatu bangsa. Hal ini telah diupayakan pada Selasa, 10 September 2024.
Perwakilan Jemaat Ahmadiyah Solo Raya, menghadiri kegiatan yang diselenggarakan oleh Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) di Masjid Raya Sheikh Zayed, Solo.
Acara tersebut juga dihadiri oleh beberapa mahasiswa dari universitas di kota Solo.
Mengusung tema ‘Moderasi Islam: Membina Kerukunan dan Pemahaman Antar-Sektarian di Dunia Muslim’ dengan fokus pada isu-isu terkait Ahmadiyah dan Syiah yang dikemas dalam sebuah diskusi interaktif dengan menganalisis masalah sosial keagamaan.
Forum ini memberikan kesempatan kepada peserta untuk bertanya langsung kepada delegasi Ahmadiyah maupun Syiah, dengan tujuan meluruskan kabar-kabar yang beredar di luar sana.
Dalam diskusi tersebut, berbagai pertanyaan muncul terutama berkenaan dengan peran dan kontribusi mereka untuk masyarakat.
Mubaligh Daerah Jemaat Ahmadiyah Solo, Mln Muhaimin Khairul Amin menjelaskan kontribusi Ahmadiyah secara signifikan.
“Sir Zhafrullah Khan yang merupakan Presiden Majelis Umum PBB yang menjabat beberapa tahun silam merupakan seorang Ahmadi yang sangat menjunjung tinggi kemanusiaan terhadap Palestina,” jelasnya.
Selain itu, ia juga menyoroti berbagai kontribusi Ahmadiyah dalam bidang kemanusiaan termasuk program Humanity First, kegiatan donor darah, sekaligus peraihan rekor donor mata terbesar di dunia yang diperoleh Ahmadiyah melalui piagamMuseum Rekor Dunia Indonesia (MURI).
Hal ini merupakan langkah positif untuk mengatasi kesalahpahaman dan memperkuat kerukunan dengan saling bertukar informasi sehingga dapat menghapus stigma negatif dan membangun persatuan yang lebih tangguh.
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi simbol toleransi di tengah keberagaman, karena dengan memilih untuk menyatukan perbedaan dan mulai merajut kebersamaan merupakan solusi yang tepat untuk menjunjung tinggi perdamaian dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. *
Kontributor: Yesiska Ikhsan Qadiani
Editor: Talhah Lukman A