Inggris– Peneliti bidang ilmu sosial, budaya, dan kajian agama di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Profesor Ahmad Najib Burhani, sebut Ahmadiyah memiliki potensi lahirkan ilmuwan Islam baru sebagai penerus sosok Prof Abdus Salam.
Dalam pidatonya di hadapan puluhan ribu komunitas Ahmadiyah Internasional, Prof Najib menekankan pentingnya peran dan kontribusi komunitas Ahmadiyah dalam dunia ilmiah pada Minggu, 30 Juli 2023.
Dia menggambarkan selama tujuh belas tahun perjalanan bersama komunitas Ahmadiyah, telah melihat banyak orang cerdas dan berbakat, terutama di kalangan pemuda dan pemudi Ahmadiyah.
Prof Najib mengingatkan tentang sosok Prof Abdus Salam, seorang fisikawan teoritis Pakistan kelahiran Ahmadiyah yang menjadi penerima Nobel Fisika pada tahun 1979 atas kontribusinya dalam teori unifikasi elektrolemah.
Prof Abdus Salam telah menjadi inspirasi bagi banyak ilmuwan Muslim di seluruh dunia, termasuk dirinya.
Komunitas Ahmadiyah kata Prof Najib, memiliki keunikan dalam menghubungkan keimanan atau ajaran agama dengan ilmu pengetahuan.
Keyakinan spiritual dan mistik yang dimiliki Ahmadiyah, seperti keyakinan mesianik mereka dan keterlibatan Tuhan dalam membantu komunitas ini, menunjukkan bahwa ilmu pengetahuan dan agama dapat saling beriringan.
Prof Najib menegaskan, dia percaya Ahmadiyah dapat melahirkan ilmuwan Islam baru yang berdedikasi untuk mencari kebenaran dan keunggulan ilmiah, sebagaimana yang telah ditunjukkan oleh sosok Abdus Salam.
“Keyakinan spiritual dan mistik Ahmadiyah, seperti keyakinan mesianik mereka dan keyakinan akan keterlibatan Tuhan dalam membantu Ahmadiyah dalam urusan duniawi,” katanya.
Dia berharap generasi muda Ahmadiyah terinspirasi, mengejar pendidikan dan karier di bidang ilmu pengetahuan, menjadi peneliti dan penemuan yang akan memberikan manfaat bagi masyarakat dan dunia.
Seperti yang sudah dilakukan oleh sahabat karibnya, Intan Suci Nurhani, direktur Pusat Riset Laut Dalam,
Intan Suci Nurhani adalah akademisi yang sangat langka yang memiliki banyak prestasi dan penghargaan ilmiah.
Tahun lalu, menerima pendanaan dari National Geographic untuk penelitiannya tentang Srikandi Bahari (Perempuan Marinir)
Prof Najib memperkuat keyakinan bahwa Ahmadiyah dapat berperan aktif dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan memberikan kontribusi yang berarti bagi peradaban manusia.
“Saya pikir dia (Intan Suci Nurhani) akan menjadi Abdus Salam lainnya dari Ahmadiyah dan dari Indonesia,” lanjut Prof Najib Burhani.
“Saya berharap Ahmadiyah dapat menghasilkan lebih banyak Abdus Salam dan lebih banyak Intan (berlian) di masa depan,” pungkasnya.