Jakarta- Amir Nasional Indonesia Maulana Mirajuddin Shahid bersama para tokoh Indonesia, berangkat menuju London dari Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada Selasa, 25 Juli 2023.
Jalsah Internasional UK, pertemuan Muslim terbesar di Eropa, kembali digelar setelah absen 2 tahun akibat pandemi COVID-19.
Pada kesempatan ini, Amir Nasional mendapat undangan langsung dari Khalifah Ahmadiyah untuk hadir secara langsung pada Jalsah UK 2023 ini.
Diketahui, Pimpinan Ahmadiyah Indonesia secara khusus mengundang para tokoh nasional untuk hadir dan bertemu Khalifah Ahmadiyah.
Hal ini diungkap oleh Juru Bicara Ahmadiyah, Maulana Dili Sadili saat ditemui Warta Ahmadiyah saat ditemui di Rumah Missi Mubaligh, Jalan Balikpapan 10, Jakarta Pusat.
“Bapak Amir Nasional berusaha sekuat tenaga untuk mengundang tokoh-tokoh nasional Indonesia yang sangat berperan untuk membantu dalam menginformasikan tentang Jemaat Alhamdulillah di kancah internasional,” ungkapnya.
Lima tokoh yang hadir, di antaranya; Prof. Ahmad Najib Burhani (aktivis Muhammadiyah dan peneliti BRIN), Lukman Hakim Saifuddin (Menteri Agama RI 2014-2019), Alissa Wahid (pengurus PB NU dan pendiri Gusdurian), Prof. Musdah Mulia (sebagai salah satu pendiri dari Indonesian Conference on Religion and Peace (ICRP), dan KH Taslim Syahlan (Ketua FKUB Jateng-Sekjen Asosiasi FKUB seluruh Indonesia).
Jubir Ahmadiyah menyampaikan bahwa kehadiran tokoh nasional Indonesia dalam pertemuan muslim terbesar di Eropa itu dapat membantu mengonfirmasi terkait isu-isu yang berkembang terhadap Jemaat Ahmadiyah di tanah air.
“Bahwasanya apa yang menjadi isu terhadap Jemaat Ahmadiyah Indonesia, insyaAllah akan terkurangi dengan kehadiran empat tokoh nasional ini,” lanjutnya.
Para tokoh yang hadir dianggap sangat konsisten dalam mempromosikan keberagaman dan memahami eksistensi serta keberanian Jemaat Ahmadiyah di Indonesia.
Selain itu, media mainstream seperti Liputan 6, IDN Times dan Tempo juga diundang dalam perhelatan tersebut.
Guna menguak kebenaran dari sumber yang sahih dan memverifikasi setiap informasi yang beredar. Juga diharapkan dapat menyajikan berita berimbang, transparan, dan objektif tentang Ahmadiyah
Keberadaan media mainstream diharapkan dapat membantu menyampaikan berita tentang Jemaat Ahmadiyah dengan berimbang, menghindari kontroversi yang tidak perlu.
“Peran media itu sangat-sangat krusial untuk menginformasikan Jemaat, setidaknya menyampaikannya imbang,” lanjut Jubir Ahmadiyah.
“Jadi informasi yang didapat di luar, disampaikan ke kita dan minta penjelasan seperti apakah sebenarnya, dan mereka (media) mau menyampaikan penjelasan dari kita yang sesungguhnya,” pungkasnya.
MasyaAllah