Semarang– Diskusi Kelompok Terpumpun (Focus Group Discussion-FGD) tentang Penguatan Toleransi Internal Umat Islam di Universitas Wahid Hasyim Semarang, pada Sabtu, 24 Juni 2023.
Melahirkan Piagam Wahid Hasyim, merupakan hasil dari FGD yang diselenggarakan oleh Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jawa Tengah.
Menariknya, Mubaligh Ahmadiyah Jateng, Mln. Saefullah Ahmad Farouk, bertindak sebagai Ketua Panitia Pelaksana acara tersebut.
Dalam wawancaranya, Mubaligh menekankan bahwa keikutsertaan Ahmadiyah dalam kegiatan jejaring dan membangun narasi perdamaian di Jawa Tengah, terutama di Semarang, dilakukan secara masif oleh JAI (Jemaat Ahmadiyah Indonesia).
“Ini menunjukan representasi dan keterwakilan Ahmadiyah dalam kerja jejaring dan membangun narasi perdamaian di Jawa tengah khususnya di Semarang secara masif terus dilakukan oleh JAI,” katanya pada Warta Ahmadiyah.
Mubaligh juga menyatakan apresiasi terhadap kepercayaan yang diberikan oleh Ketua FKUB Provinsi Jawa Tengah kepada Ahmadiyah dalam memilih mereka sebagai panitia pelaksana acara tersebut.
Meskipun memiliki risiko tertentu karena keanggotaan mereka di Ahmadiyah, namun kepercayaan tersebut juga merupakan pengakuan atas peran dan gerakan dakwah Ahmadiyah dalam memajukan kerohanian umat Islam secara umum.
Selain itu, Mubaligh juga menyampaikan terima kasih kepada para ketua dan perwakilan organisasi yang hadir dalam acara tersebut, dimana sekitar 20 dari 32 organisasi yang diundang turut berdiskusi.
“Saya sangat berterima kasih kepada Ketua FKUB Provinsi Jawa Tengah yang telah mempercayakan atau mengamanahkan kepada kami selaku Mubaligh Ahmadiyah Indonesia di Jawa Tengah ini sebagai panitia pelaksana acara seperti ini,” lanjutnya.
Keikutsertaan Ahmadiyah dalam berbagai kegiatan, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah, organisasi, LSM, maupun komunitas lintas agama, telah aktif dan memberikan dukungan.
Mubaligh juga menyoroti kontribusi signifikan Ahmadiyah, terutama di Kota Semarang dan Jawa Tengah secara umum, dalam menjalin kerja sama jejaring dan menciptakan toleransi.
Pihaknya mengaku menyediakan tempat berkumpul, mengadakan diskusi, dan membahas isu-isu terkait toleransi.
Selain itu, Ahmadiyah juga terlibat dalam upaya advokasi untuk memajukan gereja-gereja yang mengalami kendala selama bertahun-tahun.
“Termasuk di dalamnya, kita juga menjadi bagian yang tidak terpisahkan di dalam usaha-usaha advokasi,” pungkas Mln. Saefullah Ahmad Farouk.
Kontributor: Amatul Noor