SIARAN PERS
Ashyhadu Allaa ilaaha Illallah Wa Ashyhadu anna Muhammadar-Rasuulullah
BISMILLAHIR-ROHMANIR-ROHIM
Bangkit Lebih Kuat, Berjuang untuk Indonesia yang Inklusif dan Setara
Kemerdekaan Indonesia yang kita nikmati saat ini merupakan hasil perjuangan dan kontribusi dari semua kelompok yang beragam di Indonesia baik suku, agama, keyakinan, ras, dan golongan, oleh karena itu tentu saja semua kelompok tersebut harus merasa memiliki untuk terus merawat, mengisi dan memajukan Negeri tercinta Indonesia.
Ahmadiyah telah hadir di Indonesia pada tahun 1925 , sejak sebelum kemerdekaan. Masuk ke Indonesia dengan istimewa, karena di bawa sendiri oleh para pelajar Indonesia dari Sumatera Barat yang belajar Islam di India.
Sejak awal Muslim Ahmadiyah meyakini bahwa Cinta Tanah Air adalah bagian tak terpisahkan dari perwujudan kecintaan kepada Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW. Dalam konteks nasionalisme, prinsip-prinsip ini sangat penting. Oleh karena itu sangat penting bagi warga setiap warga negara membangun hubungan dengan tanah airnya dengan loyalitas dan kesetiaan yang murni. Tidak peduli apakah ia terlahir sebagai warga negara tersebut, atau mendapatkan kewarganegaraannya dengan cara imigrasi ataupun cara lainnya.
Maka pengikut Muslim Ahmadiyah sejak awal kemerdekaan sampai hari ini 77 tahun Indonesia merdeka, telah ikut dalam perjuangan meraih, mempertahankan dan mengisi kemerdekaan Indonesia di berbagai bidang.
Khilafat Ahmadiyah bukanlah khilafat yang memiliki tujuan politik ataupun kekuasaan, justru khilafat Ahmadiyah terus mendorong memastikan seluruh pengikutnya, setia pada negara dimana mereka berada dan berkontribusi penuh untuk memajukan bangsa dan tanah airnya untuk terciptanya dunia yang lebih damai, harmoni, setara dan terpenuhinya keadilan di segala bidang.
Maka sangat penting hari hari ini kita sebagai satu bangsa menunjukan Loyalitas atau kesetiaan pada bangsa, negara dan pemerintah yang sah sebagai suatu kualitas utama, sebagaimana ditunjukan oleh para utusan Tuhan.
Berdasarkan ajaran Islam, definisi dan arti sesungguhnya dari loyalitas adalah pemenuhan secara menyeluruh dari sumpah dan janji seseorang dalam keadaan apapun termasuk dalam keadaan sulit. Inilah standar sesungguhnya dari loyalitas yang dimaksud dalam Islam. Di berbagai tempat di dalam Al-Quran, Allah SWT telah memerintahkan umat Islam untuk memenuhi sumpah dan janjinya, karena mereka akan dimintakan pertanggungjawaban atas apa yang telah mereka lakukan.
Nabi Muhammad SAW sendiri mengajarkan bahwa “Cinta kepada tanah air adalah bagian dari iman”. Karenanya, patriotisme yang tulus adalah suatu keharusan dalam Islam. Kecintaan sejati kepada Tuhan dan kepada Islam, mensyaratkan orang itu harus mencintai bangsanya sendiri.
Jadi hal ini sangat jelas bahwa tidak ada pertentangan kepentingan antara kecintaan seseorang kepada Allah SWT dan kecintaannya pada tanah airnya.
Karena cinta tanah air telah menjadi bagian dari ajaran Islam, sudah jelas bahwa seorang muslim harus mencapai standar loyalitas tertinggi terhadap tanah airnya, karena hal tersebut adalah jalan untuk meraih Allah SWT dan menjadi lebih dekat kepada-Nya.
Dengan demikian, adalah tidak mungkin bahwa cinta seorang muslim sejati pada Tuhannya akan menjadi penghalang baginya untuk menunjukkan cinta dan kesetiaan pada tanah airnya.
77 tahun Indonesia merdeka memang masih terasa ada sebagian wargannya belum sepenuhnya merdeka. Merdeka untuk beragama, berkeyakinan, beribadah, bertempat tinggal, mendapat jaminan keamanan dan mendapat pemenuhan hak serta kesempatan sebagai warga negara yang sama secara setara.
Oleh karena itu sangatlah penting baik pemerintah, masyarakat, aparat, media, tokoh dan kita semua bagian dari rakyat dan bangsa Indonesia memenuhi janji, Amanah dan tanggung jawab kita masing masing, sebagai bagian dari cinta kita kepada bangsa dan negara Indonesia serta pemenuhan tanggung jawab kepada Allah SWT.
Namun demikian sebagai orang Indonesia yang mencintai bangsa dan tanah airnya, orang beragama yang yakin pada TuhanNya Yang Maha Kuasa, kita semua tidak boleh pernah menyerah untuk tetap mencintai bangsa ini dan setia pada pemerintah yang sah sebagai komitmen kita pada janji setia dan amanah.
Menurut ajaran Islam, Allah telah melarang semua bentuk pengkhianatan atau pemberontakan, baik terhadap negara atau pemerintah. Hal ini karena pemberontakan atau tindakan melawan negara adalah ancaman bagi perdamaian dan keamanan suatu bangsa. Sungguh, dimana terjadi pemberontakan internal ataupun oposisi, maka akan mengobarkan api dari pihak oposisi luar dan mendorong orang luar untuk mengambil kesempatan dari kekacauan di dalam Negara tersebut.
Ingatlah loyalitas pada Negara akan meminta kesabaran dari seseorang untuk menunjukkan moralitas dan mengikuti peraturan yang berlaku di Negara tersebut.
Dalam Al-Quran surah 4 ayat 59, Allah SWT telah memerintahkan agar kita menyerahkan amanat kepada orang yang berhak menerimanya serta jika menghakimi di antara manusia, dia dapat memutuskannya dengan adil dan jujur. Jadi loyalitas kepada suatu bangsa mensyaratkan bahwa kekuasaan pemerintahan harus diberikan kepada mereka yang benar-benar berhak untuk itu, sehingga bangsa tersebut memperoleh kemajuan dan berdiri di garis depan di antara bangsa-bangsa di dunia.
Sebuah prinsip emas diajarkan oleh Pendiri Jemaat Muslim Ahmadiyah yaitu dalam semua keadaan, kita harus selalu taat kepada Allah, kepada Nabi dan para penguasa bangsa kita. Ini adalah ajaran yang sama diajarkan dalam Al-Quran.
Semoga Indonesia semakin jaya, pulih lebih cepat, bangkit lebih kuat untuk Indonesia yang inklusif dan setara
“Love For All Hatred For None
Wassalamu’alaikum wr wb
Jakarta, 17 Agustus 2022
H. Abdul Basit Shd
Amir Nasional
Jemaat Ahmadiyah Indonesia
Ssemoga Indonesia semakin jaya, kokoh, adil yang merata bagi semua rakyatnya dalam semua bidang. Merdeka ! Jayalah IndonesiaKU. Aamiin…
Ok
Terima kasih, Jazakumullah ahsanal jaza.