Bogor – Ahmadiyah Markaz mendapat kunjungan dari PMKRI (Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia), Pemuda Katolik, dan KOMJak (Kampus Orang Muda Jakarta) sebagai bagian dari rangkaian agenda Moving School 2022 dalam Asian Lay Leader (ALL) Forum pada Senin, (18/07/2022).
Kunjungan tersebut dihadiri oleh 5 peserta dan 1 panitia yang berasal dari India. Kegiatan terdiri dari 5 rangkaian diantaranya adalah pemaparan mengenai ahmadiyah dan MTA dilanjutkan dengan sesi tanya jawab, kunjungan ke studio MTA, ke kantor sekretariat JAMAI, Peace Center, dan Baitul Afiyat.
Kedatangan mereka di Guest House Markaz disambut oleh Juru Bicara Jemaat Ahmadiyah Indonesia, Yendra Budiana, Ketua Komite Hukum Fitria Sumarni serta perwakilan dari PPLI, AMSAW dan beberapa mubaligh yang baru diwisuda.
Rangkaian pertama dilaksanakan di ruang rapat lantai 3, dibuka dengan ucapan terimakasih yang disampaikan oleh Jubir JAI atas kedatangannya , dilanjutkan dengan sambutan dari tn. Neilan dari India selaku koordinator ALL Forum dan perkenalan dari masing masing peserta. Acara dilanjutkan dengan presentasi mengenai Ahmadiyah dengan tema Pedoman Hidup dan Prinsip Dasar Agama Islam yang disampaikan oleh Sadr MKAI.
Dalam acara tersebut, terjadi banyak diskusi dan pertukaran info mengenai masing-masing organisasi. Diantaranya mengenai pertentangan dan persekusi yang dihadapi Ahmadiyah, cara Ahmadiyah mempertahankan eksistensinya, perbedaan Ahmadiyah dengan golongan lain, siapa dan sebagai apa Hz Mirza Ghulam Ahmad, bagaimana Ahmadiyah beriman kepada kitab, bagaimana kita memandang kepercayaan dan organisasi lain selain Ahmadiyah, isu berkenaan tadzkirah dan Haji, tentang batasan pernikahan antar Ahmadi atau non Ahmadi serta pelaksanaannya, dan masih banyak lagi.
Ine, satu satunya peserta wanita yang hadir, sebelumnya hanya mengetahui Ahmadiyah sebagai organisasi yang banyak mendapat pertentangan dan persekusi. Sehingga ketika datang ke Markaz ia mengetahui dan langsung mendapat klarifikasi mengenai isu-isu miring tersebut.
Sebelumnya ia dengar dari teman muslimnya bahwa Al-Qur’an tidak boleh diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa untuk menghindari perbedaan arti. Dan ketika berkunjung ke Peace Center kemarin, ia begitu takjub bahwa Ahmadiyah telah berhasil menerjemahkan Al-Qur’an ke dalam banyak bahasa.
Ia juga terkesan dengan banyaknya literatur yang Ahmadiyah publikasikan dan begitu tertarik membaca buku yang berjudul Khalifah Ahmadiyah dan Dunia Islam. Dan dari pihak Ahmadiyah memberikan masing-masing peserta literatur yang diinginkan untuk dibawa pulang.
Ia menyampaikan bahwa tidak ada yang salah dalam setiap keyakinan. Setiap kepercayaan yang kita yakini pasti ada kebaikan yang dapat diikuti, tinggal kita sebagai manusia perlu untuk menghargai setiap perbedaan tersebut. Beliau juga setuju bahwa manusia tidak boleh mudah menilai bahwa suatu golongan adalah baik atau buruk tanpa mengenal secara langsung terlebih dahulu.
Sementara itu di Baitul Afiyat peserta ALL Forum diajak ke ruang perpustakaan Nusrat Jahan. Walaupun hanya sebentar tapi para peserta menikmati koleksi buku buku yang ada disana, sehingga empat dari 5 orang peserta dapat membawa buku untuk dibawa pulang. Ruang rapat gd Baitul Afiyat A, merupakan persinggahan terakhir untuk kunjungannya mereka kali ini. Makanan kecil khas Bogor seperti roti unyil dan lainnya serta minuman hangat telah tersaji di meja panjang sebelah kiri pintu masuk. Sementara itu aroma baso sebagai sajian dari PPLI memenuhi ruangan, menggelitik anak anak muda ini untuk segera mencicipinya. Sambil menikmati baso hangat , terjadi pula tanya jawab yang hangat saat itu. Salah satu peserta bertanya mengenai peran apa saja yang telah dilakukan oleh wanita Ahmadiyah yang dengan bergantian dijawab oleh bu Naib Tabligh dan Muawin Sadr Humas.
Dalam kesempatan tersebut, dilakukan pemberian souvenir untuk tn Nailan dari ibu Sadr yang diwakilkan oleh Naib Tabligh. Kunjungan ini berakhir bada magrib. Sambil berpamitan, mereka mengucapkan terimakasih atas pelayanan dan suguhan yang telah kita berikan. Semoga tamu tamu yang berkunjung ke Markaz dan Baitul Afiyat khususnya selalu mendapatkan keberkahan dan karuniaNya untuk menerima kebenaran Islam yang sesungguhnya.
Kontributor : Isye