Serang – Setelah sekian lama masa pandemi, akhirnya Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) Banten dapat kembali melakukan kegiatan silaturahmi dan sosial, diantaranya bakti sosial di Perumahan Angsoka, menyalurkan bantuan kepada korban banjir di Pandeglang dan menyantuni anak-anak yatim piatu di yayasan Baiturrahman Serang.
Selain itu, pada momen Ramadan kali ini, JAI Serang dipercaya menjadi tuan rumah acara ‘Ngabuburit Damai’ bersama komunitas Gusdurian dan Fokafela (Forum Komunikasi Antar Lintas Agama). Tepatnya di rumah ketua Pemuda Ahmadiyah Banten, Sayyid Rahman Hakim, Jumat (15/04).
Dalam kesempatan tersebut Koordinator Gusdurian Banten M. Taufik mengungkapkan kerinduannya untuk bertemu dengan Ahmadiyah. Maka momen ngabuburit tersebut menjadi kesempatan berharga bagi Gusdurian dan JAI.
Hadir 13 orang perwakilan Gusdurian dan Fokapela, yang terdiri dari Islam, Budha dan Protestan. Selain itu, banyak juga kawan-kawan lintas agama dan juga anggota JAI yang hadir via virtual (zoom).
Amir Daerah JAI Banten dalam sambutannya menuturkan bahwa sebuah kehormatan dapat menerima komunitas lintas agama tersebut.
“Kami merasa terhormat dan bersyukur telah kedatangan tamu agung dari kawan-kawan Gusdurian dan Fokapela, dan menyampaikan permohonan maaf untuk segala kekurangannya,” ungkapnya.
Selain itu Mubalig JAI Serang Maulana Idroes Permana menyampaikan tausiahnya mengenai sejarah singkat Ahmadiyah dan peran Gus Dur dalam membela Ahmadiyah.
“Semasa hidupnya Gusdur pernah berkata bawa beliau akan bela Ahmadiyah sebagai saksi ahli bila diperkarakan,” jelasnya.
Nampak para hadirin terlihat antusias mendengarkan pemaparan Mubalig JAI tersebut. Bahkan setelah selesai, mereka langsung merespon dengan berbagai pertanyaan.
Tak terasa acara selesai dan dilanjutkan dengan berbuka puasa dengan menu yang telah disiapkan oleh tuan rumah. Dalam acara makan-makan tersebut masih dilanjutkan ramah tamah dan saling bercengkrama dengan suasana akrab.