SURABAYA – Dalam rangka hari jadi Perhimpunan Perawatan Penderita Penyakit Mata Undaan (P4MU) yang ke-105, Cornea Donation Center (CDC) RS Mata Undaan Surabaya menggelar talkshow dengan tema “Donor Kornea dan Estafet Kebaikan”. Acara yang dilaksanakan pada Kamis (15/10) malam tersebut diisi oleh Dahlan Iskan (CEO Jawa Post Group) hingga Prof. Dr. Tjahjono D. Gondhowiardji, SpM (K). (Ketua Umum Bank Mata Indonesia).
Dr. Tjahjono dalam paparannya menyampaikan bahwa terdapat peningkatan jumlah pendonor mata di Indonesia setelah tahun 2015.
“Indonesia, setelah tahun 2015 kita bisa melihat satu peningkatan yang sangat baik sekali, meningkat besar,” ungkapnya.
Pria lulusan doctoral dari University of Amsterdam tersebut menyebutkan mayoritas pendonor kornea mata berasal dari komunitas Ahmadiyah dan menjadi contoh bagi dunia karena di sisi lain Ahmadiyah relatif sebagai komunitas yang tersingkirkan.
“Sebetulnya ini merupakan satu contoh satu-satunya di dunia menurut pandangan saya, mengapa? Karena boleh dibilang 90 persen donor yang kami dapatkan itu berasal utamanya dari satu kelompok masyarakat yang dalam tanda petik relatif tersingkir. Saya sebut saja (pendonor) ini paling banyak adalah dari kelompok Ahmadiyah,” tambah Dr. Tjahjono.
Ketua Umum Bank Mata Indonesia yang juga Guru Besar Universitas Indonesia itu mengatakan bahwa terdapat anjuran dari pemimpin Ahmadiyah kepada para anggotanya untuk ikut serta dalam kegiatan donor mata. Sifat komunitas tersebut membuat para pengikut Ahmadiyah merasa penting untuk mendonorkan matanya meskipun keluarga sedang dalam keadaan duka.
“Disana mereka (kelompok Ahmadiyah) secara kolektif pemimpinnya sudah mengatakan (untuk) menjadi donor, sehingga mereka semua menjadi donor. Dan yang paling menarik disini adalah kalo orang, misalnya tadi saya menjadi donor, saya meninggal, anak istri saya menjadi panik walaupun mereka tau saya jadi donor, mungkin saya akan lewat (tidak donor). Tapi karena sifatnya komunitas, maka komunitaslah yang membantu untuk mengatakan, bahwa jangan lupa bahwa kita menjadi donor,” ujarnya.
Dia juga menambahkan, sebagian dari tenaga medis Ahmadiyah dilatih secara khusus untuk menjadi teknisi donor mata, sehingga jika ada anggota Ahmadiyah yang meninggal kemudian mendonorkan kornea matanya, maka teknisi tersebut yang menanganinya.
“Bahkan sebagian dari tenaga medis mereka (Ahmadiyah) itu kami latih mennjadi teknisi secara volunteer. Sehingga kalau ada dari keluarga mereka yang meninggal, merekalah yang mengambil, merekalah yang mengirimkan ke Bank Mata,” tambahnya.
Di tempat lain, Rahdian Ahmad, seorang pengikut Ahmadiyah yang juga terdaftar sebagai calon pendonor mata menyebutkan bahwa dalam kalangan komunitas Ahmadiyah sendiri, donor mata menjadi hal yang biasa diperbincangkan. Para anggota Ahmadiyah berlomba-lomba dan secara sukarela mendaftarkan dirinya untuk menjadi bagian dari kegiatan amal tersebut.
“Kalau di Ahmadiyah, donor mata hal biasa. Banyak anggota kami (Ahmadiyah) yang semangat mengisi formulir pendaftaran untuk menjadi pendonor mata. Jika belum ada yang mendaftar, biasanya para pengurus Ahmadiyah terkait suka menganjurkan untuk daftar. Sambil dikasih penjelasan apa itu donor mata,” kata Rahdian saat diwawancara oleh Warta Ahmadiyah, Jumat (16/10).
Sebelumnya, pada tahun 2017 Jamaah Muslim Ahmadiyah Indonesia (JAI) memecahkan rekor MURI sebagai komunitas dengan anggota pendonor kornea mata terbanyak secara berkesinambungan. Dalam waktu bersamaan, Desa Manislor, Kecamatan Jalaksana, Kabupaten Kuningan, yang mayoritas penduduknya merupakan anggota Ahmadiyah mengukir rekor MURI Dunia sebagai desa dengan penduduk pendonor kornea mata terbanyak secara berkesinambungan. Kedua piagam penghargaan tersebut diserakan langsung oleh Jaya Suprana selaku pendiri MURI.
Alhamdulillah
Mubarak
Jadikanlah hidup kita bisa bermanfaat buat yang lain karena Allah Ta’ala
Biarlah orang membenci tapi kita tetap menghidmati
Semoga komunitas yang lain bisa ikut berlomba lomba untuk berpartisipasi dalam amal ini, misalnya komunitas Gusdurian, yang mana di dalamnya bergabung dari berbagai komunitas.
Semoga Allah SWT terus membimbing jemaat ini agar terus mengkhidmati kemanusiaan