Kemang, (9/2/2020). Delapan orang anggota Ansharullah Kemang, Markaz yang dipimpin Maulana H. Syaeful Uyun mengadakan kunjungan silaturahim kepada dua orang tokoh masyarakat di Kecamatan Gunungsindur, Kabupaten Bogor.
Tokoh pertama adalah Bapak Gunadi S.Pd,M.Ag. seorang pengajar agama Konghucu di sebuah SMK Tangerang, Pengurus Bidang Pendidikan Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia (Matakin) Kabupaten Bogor dan selepas itu lanjut bersilaturahim ke rumah Bapak KH. Yakub Syukur, Ketua FKUB Kecamatan Gunungsindur, tokoh Gusdurian dan pemilik Yayasan Pendidikan AlMusfiroh yang konsen dibidang pendidikan dari tingkat Paud, SDIT sd SMPIT.
Dalam suasana penuh keakraban terjadi dialog yang cukup menarik dengan Bapak Gunadi tentang berbagai hal menyangkut nasib kaum minoritas dan sisi kebangsaan dibumi Indonesia, beliau juga banyak memberi wawasan mengenai apa itu Khonghucu Klenteng, Budha ,Vihara.
Dalam kesempatan ini digagas kemungkinan kerjasama antara pihak Muslim Ahmadiyah dengan Khonghucu dalam kegiatan sosial kemasyarakatan meskipun diakui beliau bahwa kesadaran untuk hal itu di komunitasnya masih sangat rendah dan belum ada kegiatan yang kontinyu seperti halnya di Muslim Ahmadiyah dengan Humanity First, donor darah, donor mata dan Clean the City, “Tapi belakangan ini sudah mulai ada kesadaran di kalangan kaum muda kami”, tambahnya.
Pak Gunadi yang sebelumnya pernah menjadi tamu pada acara Jalsah Salanah Wilayah Markaz dan Bogor 2 menyampaikan ketertarikannya pada sikap hangat dari para Jemaat, “Saat saya datang ke sana, dari mulai security, sampai para tokoh dan semua yang ditemui menunjukan sikap hangat dan bersahabat, sesuatu yang terus terang tidak bisa ditemui pada komunitas kami untuk itu saya sangat berminat untuk dapat berkunjung lagi dengan membawa komunitas saya sehingga komunitas saya bisa belajar menjadi orang yang ramah pada tamu” lanjut Beliau. Kunjungan ke rumah Pak Gunadi diakhiri dengan sesi foto bersama.
Rombongan kemudian melanjutkan perjalanan ke tempat Bapak KH Yakub Syukur. Pertemuan dengan Beliau cukup hangat dan sangat cair. Beliau menyampaikan banyak hal diantaranya adalah:
- Beliau bersedia memfasilitasi pertemuan dengan Ketua MUI Kab Bogor, FKUB Kab Bogor, Kesbangpol Kab Bogor.
- Beliau menyarankan sebaiknya Muslim Ahmadiyah menghapus stigma negatif tentang Ahmadiyah itu dimulai dari tingkat akar rumput dengan cara mengunjungi ustadz yang mempunyai jamaah di masjid2, “Bukan mengunjungi ustadz yg bercokol di level politik yg tidak mempunyai jamaah.” tambahnya.
- Apabila ditempat Beliau ada acara pengajian pihak Muslim Ahmadiyah akan diundang dan dipersilahkan menyampaikan ceramah, memberikan penjelasan apa itu Ahmadiyah yang sesungguhnya, sehingga masyarakat menjadi tahu versi yang benar.
- Siap mengajak jamaahnya berkunjung ke Kampus Mubarak, agar para jamaahnya mengenal lebih jauh tentang Muslim Ahmadiyah.
- Beliau sampaikan informasi menarik bahwa menurutnya didesa dimana Beliau tinggal ada sekitar 20 orang yang pada sekitar tahun 1998 telah baiat masuk kedalam Jemaat Muslim Ahmadiyah dan Beliau melindungi mereka dari persekusi orang lain karena Beliau sangat concern terhadap kerukunan ummat beragama, dan memimpikan wilayah kabupaten Bogor bisa seperti desa Pabuaran, Kecamatan Gunungsindur yang memperoeh predikat desa paling damai nasional. “Di Pabuatan Gereja, Klenteng, Masjid berdiri berdampingan dan warganya rukun-rukun saja” tambahnya
- Kunjungan ke rumah beliau diakhiri dengan sesi foto bersama setelah sebelumnya dipimpin oleh Bapak Mubda dilakukan doa bersama untuk kesehatan Bapak KH Yakub Syukur yang dalam masa recovery setelah 7 bulan terakhir ini Beliau menderita sakit jantung.
Kontributor: Den Amijaya