Medan – Perwakilan Jemaat Ahmadiyah menghadiri undangan temu ramah perayaan imlek Keluarga Buddhayana Indonesia di Kota Medan, Sabtu (9/2/2020).
Hadir antara lain Mubda Sumut 01 Mln. Muhammad Idris, Mubaligh Namorambe Mln. Nasrun Aminullah Muchtar, Ketua Jemaat Medan Hasmar Siregar, Qaid Daerah Gunawan, Qaid Majelis Medan dr. Muslihuddin, Ketua BPT Sumut Fahim Ahmad, Ketda LI Ana Deliana beserta 2 orang anggotanya.
Rombongan Jemaat Ahmadiyah disambut hangat Ketua MBI Kota Medan Ir. Sutopo yang langsung mengajak ke dalam ruangan kantornya untuk berfoto bersama dengan latar belakang berwarna merah bertuliskan Temu Ramah Imlek 2020.
Setelah itu, rombongan dipersilahkan untuk menikmati berbagai macam menu makanan vegetarian yang tersusun rapih di atas meja dengan suasana tenda besar sambil duduk berbincang hangat di bawahnya.
Tidak berapa lama kemudian hadir juga rombongan Walikota Medan Ir. H. Akhyar Nasution, anggota DPD RI dapil Sumut Parlindungan Purba, Camat Medan Barat Rudi Faisal Lubis, Ketua MBI Sumut Edi Suyono, tokoh Gereja Katolik dan 5 orang Bhante Budha serta para tokoh masyarakat Sumatera Utara. Merupakan sebuah kehormatan karena Mln. Muhammad Idris juga diminta duduk satu meja dengan Walikota Medan dan tamu VIP lainnya.
Dalam sambutannya Ir. Sutopo selaku penyelanggara open house imlek mengatakan bahwa perayaan imlek ini merupakan tradisi turun temurun sejak 4780 tahun yang lalu, tradisi ini sangat baik untuk merayakan kegembiraan dan beramah tamah dengan sesama.
“Majelis Buddhayana Indonesia berdiri tahun 1955 sebagai wadah agama budaya nusantara, karena penganutnya ada juga dari suku Batak, Jawa, Karo, Tamil India dan etnis Tionghoa itu sendiri,” katanya.
Sementara itu Walikota Medan mengatakan bahwa adanya perbedaan suku, agama, dan budaya sudah tidak menjadi masalah lagi di Kota Medan ini, tetapi yang menjadi masalah utama adalah kesenjangan sosial yang harus diatasi bersama.
“Oleh karena itu momentum imlek ini mari kita bekerja sama dalam segala apapun untuk membangun Kota Medan yang kita cintai ini,” tuturnya.
Kesempatan yang sangat baik ini juga dimanfaatkan oleh Mln. Idris untuk berbincang-bincang banyak hal dengan para tamu VIP lainnya dari berbagai organisasi dan komunitas lainnya. Perbincangan seputar kerjasama sosial kemanusiaan dengan mereka dan apa yang kita bisa lakukan untuk kemaslahatan bersama di Medan, ungkap Mln. Idris. Para Ahmadi lainnya juga terlihat asyik beramahtamah dengan tamu undangan lainnya untuk menjalin keakraban dan silaturahmi.
Tiba acara yang dinantikan yaitu Tradisi Yu Sheng, yangmana makanan yakni mie dan salad disajikan dalam piring yang kemudian diaduk bersama oleh beberapa orang dan diangkat dengan sumpit sambil mengucap “gong xi fa chai”. Para tamu VIP diminta untuk naik ke panggung dan ikut serta dalam acara ini. Mln. Idris juga didaulat untuk naik ke atas panggung mewakili umat Islam di Medan dan juga beberapa wakil organisasi dan komunitas keagamaan yang lain sebagai lambang kerukunan di kota Medan.
Setelah 2 jam mengikuti acara, rombongan Ahmadiyah pun pamit kepada tuan rumah penyelenggara acara sambil foto bersama dan bersalam-salaman.
Kontributor : Mln. Nasrun A.M.