Jember, (19-21/11). Festival Ham 2019 bertempat di Kabupaten Jember, merupakan rangkaian acara yang digagas pemerintah daerah yang konsen dengan konsep pembangunan ramah HAM. Dalam arti bahwa Pemda-Pemda yang ikut serta dalam perhelatan ini telah, sedang dan akan terus menerapkan konsep pembangunan ramah HAM yang tolak ukurnya telah ditetapkan oleh direktorat jendral Hak Asasi Manusia yang meliputi : 1. Hak Atas kesehatan, 2. Hak atas pendidikan. 3. Hak perempuan dan anak. 4. Hak atas kependudukan. 5. Hak atas pekerjaan. 6. Hak atas perumahan yang layak. 7. Hak atas Lingkungan yang berkelanjutan.
Pelaksanaan Festival HAM di Jember ini diikuti oleh perwakilan dari seluruh Indonesia, Festival HAM ini juga dihadiri perwakilan 20 negara yang kini tengah melaksanakan pembangunan HAM berkelanjutan (SDG’s) diantaranya Swedia, Korea Selatan, Amerika Serikat, Belanda, Thailand, Filipina, dan Timor Leste.
Sejumlah pembicara yang hadir dalam rangkaian Festival HAM 2019 ini diantaranya Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Bapak Muhajjir Effendi, Ketua Komnas HAM. Ahmad Taufan, dan Komisioner Komisi Nasional Perempuan, Riri Khariroh (demikian seperti ditulis kompas.com).
Acara Festival HAM Jember 2019 dipusatkan di Alun-alun kota jember diramaikan dengan pembukaan stand-stand pameran baik dari instansi yang terkait dengan struktural pemerintah di bidang HAM, organisasi para pegiat HAM, dan berbagai LSM yang konsen dengan perjuangan HAM di Tanah Air.
Pembukaan acara ini dimeriahkan dengan tari Kolosal Bajul Ijo, tarian daerah setempat, para penarinya merupakan anak-anak TK/PAUD se-Kabupaten Jember berjumlah 5.308 peserta dari Taman Kanak-kanak didampingi 5.308 orang tua dengan berseragam, 1.000 orang guru TK. Jumlah keseluruhan peserta adalah 11.616 orang. Kegiatan ini berlangsung pada pukul 07.00 WIB di Alun-alun Jember dan mendapatkan Rekor MURI penari anak-anak terbanyak.
Dalam pidato pembukaan Bupati Jember, Faida berharap sejumlah atraksi ini dapat semakin memeriahkan rangkaian kegiatan Festival HAM 2019 yang diselenggarakan di Kabupaten Jember. “Sekaligus merupakan perwujudan dari tema festival kali ini, yakni Pembangunan Daerah yang Berbasis HAM dan Berkeadilan Sosial Melalui Pendekatan Budaya,” kata Faida, Selasa, 19 November 2019.
Festival HAM tahun ini merupakan tahun ke enam setelah di gagas dan dilaksankan pertama kali di Kabupaten Bojonegoro, kemudian tahun 2018 di Kabupaten Wonosobo dan sekarang 2019 di Kabupaten Jember.
Adapun keikutsertaan Jemaat Ahmadiyah dalam kegiatan Festival ini tidak lepas dari upaya rabtah sebelumnya yang dilakukan pengurus dan anggota Jatim 3 terutama dengan LSM Peace Leader dan Jaringan Lintas Iman di kawasan tapal Kuda, karena kedekatan ini bahkan mubaligh Jember-Banyuwangi Mln. Kartono ikut serta dalam jajaran kepanitiaan di Stand Peace Leader Indonesia.
Pada Pleno Dialog masal (19 November 2019) sesi Pertama bertema Pembangunan Daerah Berbasis HAM melalui pendekatan Budaya menghadirkan para Pembicara antara lain : Bupati Jember, Ibu Faida. Ketua Komnas HAM, pak Taufan Damanik, Direktur Hukum dan Regulasi Bappenas, Pak Suparno. Mereka memaparkan konsep masing-masing tentang pembangunan berbasis HAM yang kemudian di perjelas dengan tanya jawab yang di pandu oleh Shofi Syarief selaku moderator, acara dialog ini dikemas apik di Aula Sudirman komplek perkantoran Bupati Jember dan di hadiri oleh 600 orang.
Dalam sesi lain dari dialog ini Mubda Jatim 3 bersama Mubaligh Bangil dan Mubaligh Jember dapat memperkenalkan eksistensi Jemaat Ahmadiyah di Kabupten Jember kepada Ibu Bupati dan Bapak Taufan Damanik dari Komnasham, sesuai isi pidatonya Bupati Jember mengulangi kata-kata dalam preaentasinya bahwa seminoritas apapun kelompok masyarakat di kabupaten Jember wajib mendapatkan perlindungan HAM.
Acara Festifal HAM kali ini menjadi ajang pertemuan yang hangat penuh persaudaraan terutama yang dirasakan kelompok Minoritas termasuk Jemaat Ahmadiyah, karena dapat bertemu dan bersua foto dengan para pegiat HAM dari seluruh Indonesia, dan dalam kesempatan tersebut dapat bertemu dengan Mantan Bupati Wonosobo bapak Drs. H. Abdul Kholik Arif.M.Si. beliau adalah tokoh yang membangun kabupaten Wonosobo menjadi salah satu Kabupaten ramah HAM di Jawa Tengah, beliau sering hadir dalam acara jalsah kita di sana.
Kontributor : Mln. Basyarat Ahmad Sanusi