Berawal dari isu yang sedang marak dibahas terkait masalah HAM, perwakilan pemudi Ahmadiyah Bandung wetan menghadiri undangan PELATIHAN PARALEGAL KEKERASAN BERBASIS GENDER KARENA KEBEBASAN BERAGAMA DAN BERKEYAKINAN yang diadakan oleh Forum Pengadaan Layanan dan JAJ (Jaringan Advokasi Jawa Barat), pada tanggal 21-23 Agustus 2019 di Kedaton Hotel Braga dan dihadiri oleh 20 lembaga di Jawa Barat.
Lembaga-lembaga yang hadir seperti Fatayat NU, FKPP, Fathimiyah IJABI, Puan Hayati, Bale Istri, Kompas Iman, WCC Mawar Balqis, Jaringan Rahima, Sekolah Perempuan Gunung Bunder, PSW STKIP Indramayu, Fopulis, Yayasan Aretha, Samahita, Yayasan Salman, WSC UIN SGD Bandung, Rifka Annisa, Serikat Pekka, Bale Perempuan, Jaringan FKPP. Bahai.
Dengan pembekalan materi yang beragam seperti Cek Prasangka, SOGIESC dan kekerasan berbasis gender, Hak Konstitusional, Prinsip dan Langkah Pendampingan Kekerasan Betbasis Gender, Pembahasan tentang Sikap Intoleransi, Diskriminasi, Radikalisme dan Terorisme, Pemaparan Instrumen Hukum untuk pendampingan, Simulasi Pendampingan Kasus dan Eksposure dan Refleksi kunjungan ke komunitas Penghayat cicalung, keuskupan Bandung (Katolik), dan Vihara Lembang.
Dalam kegiatan 3 hari ini banyak poin yang diraih serta berkesempatan mengenal ragam penganut agama dan keyakinan di Indonesia, sehingga memotivasi diri menjadi pribadi yang lebih bertoleransi dan tidak menyetujui tindakan diskriminasi serta mencegah terjadinya tindak radikalisme.
Tak hanya itu, kegiatan ini juga memberikan pembelajaran untuk menjadi seorang pendamping dalam kasus tindak kekerasan baik agama, wanita maupun anak-anak dan diminta dapat membagi pengetahuan kepada berbagai pihak.