Sibolangit. Dalam rangka acara PIARA (Pesta Iman Anak dan Remaja) Gereja Batak Karo Protestan mengundang beberapa pembicara mewakili agama dan komunitas lintas iman. Acara dilaksanakan hari Kamis (04/07) di RC Sukamakmur, Sibolangit yang luasnya 70 hektar.
Kegiatan ini adalah kegiatan nasional tahunan GBKP yang dihadiri kurang lebih 1300 peserta dari daerah-daerah di Indonesia. Tema acara Pesta Iman kali ini adalah “Unity in Diversity”.
Para pembicara yang hadir mewakili Islam, Buddha, Hindu, Kong Hu Chu, Kristen dan Katolik. Ada empat pembicara yang mewakili Islam yakni dua pembicara dari Gusdurian Medan dan dua pembicara dari Jamaah Islam Ahmadiyah. Setidaknya ada lebih dari 8 panggung yang disediakan untuk pembicara didampingi oleh satu pendeta GBKP di setiap panggungnya. Teknis acara adalah talk show, dialog interaktif yang dipandu oleh seorang moderator.
Mewakili Ahmadiyah adalah Mln. Muhammad Idris dan Mln. Dadan Saefuddin. Keduanya berada di dua panggung yang terpisah. Mereka memaparkan mengenai “Unity in Diversity” menurut perspektif Islam. Terjadi dialog yang cukup baik dengan para peserta yang justru meminta klarifikasi langsung tentang beberapa isu yang miring mengenai citra Islam saat ini.
Pendeta Paranginangin yang mendampingi Mln. Idris menyampaikan perlunya untuk lebih mengenal ajaran Islam sehingga dapat tumbuh sikap toleransi dan saling menghormati. Mln. Idris menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas kegiatan seperti ini sebagaimana dialog-dialog antar umat beragama sudah dibangun dan berjalan dengan baik antara Jamaah Islam Ahmadiyah dengan berbagai komunitas lintas agama dan iman di kota Medan.
Islam bertujuan untuk membumikan perdamaian dan keamanan secara universal sehingga dapat tercipta suasana yang harmonis, aman, dan tentram di tengah masyarakat. Cita-cita itu juga diwujudkan dengan berbagai upaya kerjasama di bidang sosial kemasyarakatan dan membangun dialog antar umat beragama dengan tujuan mewujudkan kesatuan dalam keberagaman.
Dalam penjelasannya, Mln. Idris juga mengutip sabda dari Sayyidina Ali r.a bahwa dia yang bukan saudaramu dalam iman adalah saudaramu dalam kemanusiaan.
Kontributor : Gunawan
Keren.. Mubarak