Bertempat di Mesjid Baitul Mujib, Jemaat Ahmadiyah Cisarua menyelenggarakan acara Jalsah Siratunnabi Muhammad Saw. Sabtu, 1 Desember 2018 ba’da shalat maghrib.
Acara diawali dengan pembacaan ayat suci Alquran oleh Bapak Uman, dilanjutkan dengan pembacaan syair oleh Bapak Mln Nandar Hidayat muballigh Purwakarta dan sambutan oleh Bapak Ketua Jemaat Cisarua.
Ada tiga penceramah yang tampil dalam Siratunnabi Saw, dengan penceramah pertama Bapak Mln Firman Alisyah muballigh Bunijaya dengan tema meneladani Akhlak Rasulullah Saw dalam kecintaan kepada Allah Taala. Beliau mengupas tuntas bagaimana Rasulullah Saw dalam ibadah kepada Allah Taala, bagaimana beliau Saw dengan susah payah datang ke mesjid karena sakit .
Hal ini digaris bawahi oleh penceramah agar kita sebagai umat Rasulullah Saw khususnya kaum ahmadi agar betul betul menjadi contoh, bahkan tegas Mln Firman semua yang kita lakukan adalah semata mata karunia Allah Taala. Demikian sebagian dari ceramah Mln Firman.
Untuk mengusir kepenatan hadirin, setelah ceramah pertama, ditampilkan syair urdu yang dipersembahkan oleh adik adik Nashirat Cisarua.
Penceramah kedua, Mln Hendra Muslich menyampaikan sekelumit akhlak Rasulullah Saw dalam menyampaikan dakwah saat itu. Dakwah Rasulullah Saw lebih kepada bagaimana beliau Saw menunjukkan kecintaan yang luar biasa, kesabaran dalam menghadapi cacian dan makian. Penceramah mencontohkan seorang Yahudi masuk Islam hanya karena melihat akhlak Rasulullah Saw.
Sebelum ceramah terakhir yang disampaikan oleh Bapak Haji Mln Syaeful Uyun mubda Jabar 11, ditampilkan syair berbahasa sunda yang disampaikan oleh sesepuh Jemaat Cisarua yaitu Bapak Haji Aliudin.
Dengan suara yang masih lantang dan jelas, beliau lantunkan syair sunda dengan pupuh kinanti dan sinom , hadirin yang ke semua nya orang sunda sangat terkesan dengan syair berbahasa sunda karya Almarhum Bapak Sadkar. Rasa kantuk mendadak hilang sirna.
Dalam ceramah pamungkas , Bapak Haji Syaeful Uyun mengapresiasi syair yang dibawakan oleh Bapak Haji Aliudin dan mengatakan ini sesuatu yang langka dan mahal.
Bapak Uyun dalam ceramahnya menyampaikan bahwa gelaran jalsah Siratunnabi Saw merupakan sarana dalam mengumpulkan anggota jemaat untuk taklim dan tarbiyat, bahkan untk sarana tabligh dengan mengundang ghaer ahmadi, sehingga mereka tidak alergi lagi terhadap Jemaat.
Di sisi lain dalam ceramah beliau diungkap bagaimana sebenarnya umat beragama yang ada di dunia berasal dari satu kakek atau satu nenek keturunan dari Hazrat Ibrahim as. Hadirin yang hadir begitu asyik menyimak ceramah yang dibawakan oleh Bapak Haji Mln Syaeful Uyun.
Acara Jalsah Siratunnabi Saw ditutup dengan doa oleh Bapak Haji Syaeful Uyun dan sebelum bubar para hadirin berfoto bersama.
Kontributor : Mln. Hendra Muslich