Dalam rangka memenuhi salah satu tugas mata kuliah semester III, 30 orang mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Ciputat – Tangerang Selatan, pada 28/11/2018 mengunjungi Mesjid Ahmadiyah Kebayoran untuk memperdalam Ahmadiyah melalui silaturrahim dan seminar.
Kunjungan mereka didampingi oleh salah seorang dosennya yang akrab disapa Bapak Iqbal. Acara dimulai pada pukul 10.30 WIB yg semula direncanakan pukul 09.00 WIB.
Dalam sambutannya Bapak Iqbal menuturkan bahwa pada mata kuliah ‘Islamic Studies’ para mahasiswa dibagi dalam beberapa kelompok yang terdiri atas 5 orang untuk mengunjungi dan mengkaji ajaran Islam di berbagai komunitas Islam.
Namun khusus untuk komunitas Ahmadiyah, Bapak dosen yang satu ini mengharuskan seluruh kelompok mahasiswanya untuk hadir dan berkunjung ke Ahmadiyah. Hal ini ditetapkan karena Ahmadiyah adalah komunitas yang istimewa dan menarik.
“Mengingat begitu banyaknya kontroversi terkait Ahmadiyah di masyarakat maka kunjungan ini merupakan kesempatan yang sangat baik untuk mendapatkan informasi-informasi yg tepat tentang Ahmadiyah, bagaimana ajarannya, hajinya, dan sebagainya”. Tegas Bapak Iqbal dalam sambutannya.
Keinginan ini disambut baik oleh Amir Daerah DKI Jakarta Bapak Ir. H. Kandali Achmad Lubis, lalu ditetapkan ‘site visit’ ini dipusatkan di JAI Kebayoran. Dus para panitia dari JAI Kebayoran pun mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik.
Acara dibuka oleh MC Bapak Wahyudi Prasetya dan dilanjutkan dengan tilawat Al-Quran serta sambutan-sambutan. Acara puncaknya adalah seminar yang dimoderatori oleh Mln. Iskandar Ahmad Gumay.
Seminar kali ini menghadirkan 3 orang narasumber yakni Mln. Muhammad Nurdin, Mln. Rahmat Aziz dan Mln. Abdul Hafidz Bahansubu. Secara bergantian ketiga narasumber menjelaskan tiga tema, yakni Sejarah Ahmadiyah, Akidah Ahmadiyah dan Kiprah Ahmadiyah. Pemaparan materi disajikan dengan cara yang menarik dan kekinian sehingga suasana seminar berjalan sangat cair.
Tibalah sesi tanya jawab, dan seperti yang sudah diduga, pemaparan yang menarik dari para narasumber rupanya memancing banyaknya pertanyaan, tercatat ada 20 pertanyaan yang disampaikan dan hal ini berdampak pada jadwal makan siang molor, namun para mahasiswa tidak bergeming, mereka meminta jadwal makan siang diundurkan saja dan sesi tanya jawab dilanjutkan hingga tuntas.
Pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan sebagian besar terkait dengan masalah Akidah Ahmadiyah, namun Alhamdulillah semua pertanyaan dapat dijawab dengan lugas dan lengkap oleh para narasumber. Terlebih gaya menjawab para narasumber ini sangat kekinian walhasil suasana tanya jawab semakin hangat, cair dan seru.
Namun berhubung waktu yang memang terbatas maka acara seminar pun ditutup dan dilanjutkan dengan penyampaian kesan-kesan dari 2 orang perwakilan mahasiswa.
Mereka menyatakan bahwa sekarang mereka menjadi lebih paham dan menegaskan bahwa info negatif tentang Ahmadiyah yang selama ini mereka terima adalah tidak benar, karena telah mendapatkan penjelasan langsung dari sumbernya.
Acara kemudian ditutup dengan doa yang dipimpin oleh Muballigh Kebayoran Mln Irfan Rafid, santap siang dan dilanjutkan dengan shalat Dhuhur serta foto bersama.
Para mahasiswa nampak sangat senang karena selain mendapat ilmu yang baru mereka pun memperoleh buku-buku tentang Ahmadiyah.
Kontributor : Erni Raheela