Jemaat Ahmadiyah Medan berhasil menggelar perayaan Siratun Nabi pada hari Minggu (25/11) di Masjid Mubarak.
Ada yang sedikit berbeda pada acara perayaan Siratun Nabi kali ini dengan kehadiran tamu khusus yakni Bapak Ardi Lubis yang mewakili BNN Prov. Sumatra Utara untuk menyampaikan penyuluhan tentang bahaya penyalahgunaan narkoba.
Acara diawali dengan penyampaian materi mengenai Siratun Nabi oleh Mln. Muhammad Idris.
Beliau menyampaikan bahwa Rasulullah (saw) diutus untuk mengingatkan kepada kita tentang hidup berkesadaran diri. Sehingga kita semua dapat menjadi seorang Mukmin yang selalu ingat apa tujuan hidup kita di dunia.
Seorang Mukmin harus selalu sadar sepenuhnya bahwa dia diciptakan Tuhan dengan tujuan yang mulia yakni menjadi hambaNya yang sejati. Untuk itulah mengapa di dalam Al-Quran Allah Ta’ala melarang menggunakan zat apapun yang memabukkan dan menghilanhkan kesadaran diri sebab itu bertentangan dengan tujuan penciptaan manusia oleh Tuhan.
Beliau juga menyampaikan acara ini sengaja mengundang utusan dari BNN Prov. Sumut karena rasa keprihatinan yang mendalam atas dinyatakannya Indonesia dalam kondisi darurat penyalahgunaan Narkoba dan atas kecenderungan naiknya hasil survey para pengguna Narkoba di Indonesia.
Dalam uraiannya, Bapak Ardi Lubis menyampaikan salam kepada seluruh Jama’ah dari Kepala BNN Prov. Sumut, Brigjen. Marsauli Siregar yang menyambut baik adanya kegiatan positif ini. Menjadi tugas dari BNN untuk menyampaikan penyuluhan kepada masyarakat sehingga mereka semua menjadi paham mengenai bahaya dari penyalahgunaan Narkoba tersebut.
Dengan gaya khas beliau yang ‘sersan’ serius tapi santai sesekali beliau juga melontarkan guyonannya supaya hadirin tidak mengantuk, ungkapnya.
Dengan sangat mendetail beliau menyampaikan mengenai masalah Narkoba ini dari aspek undang-undang bagi yang melanggar sampai kepada jenis-jenis Narkoba dan bahaya pengguna nya.
Beliau menyampaikan menanggulangi masalah yang sangat serius ini bukan hanya kewajiban aparat Kepolisian, BNN, ataupun TNI saja tapi menjadi kewajiban kita bersama. Untuk itu diperlukan sinergitas yang solid dengan masyarakat sehingga dapat dicapai hasil yang maksimal.
Acara dilanjutkan dengan tanya jawab yang dipandu langsung oleh moderator acara, Dr. Muslihuddin Ahmad. Beberapa hadirin mengajukan pertanyaannya dengan penuh antusias. Hanya saja karena keterbatasan waktu, acara harus segera diakhiri. Acara ditutup dengan doa dan foto bersama Bapak Ardi Lubis.
Kontributor : Mln. Muhammad Idris